KUNINGAN — Pemerintah Kabupaten Kuningan terus memperkuat langkah dalam menurunkan angka stunting demi menyambut Indonesia Emas 2045. Salah satunya melalui program bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang digelar di Posyandu Dahlia, Dusun Malaraman, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, sebagai upaya nyata menangani stunting di tingkat akar rumput.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kuningan H. M. Ridho Suganda, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Dalam sambutannya, Ridho menekankan bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kualitas tumbuh kembang anak-anak hari ini.
“Kalau kita bicara Indonesia Emas 2045, maka anak-anak hari ini harus tumbuh sehat, kuat, dan bebas dari stunting. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas moral semua elemen masyarakat,” ujar Ridho, Sabtu (2/8).
Kolaborasi Pentahelix: Pemerintah, Swasta, hingga Warga Turun Tangan
Program bantuan CSR ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor, melibatkan Pemerintah Desa Cisantana, Dinas Peternakan dan Perikanan, DPPKBP3A, serta sejumlah mitra swasta seperti AS Putra, CV. Ersa, CV. Alido, Koperasi Karya Nugraha, Koperasi Saluyu, dan Koperasi Larasati.
“Ini bukti nyata kolaborasi pentahelix. Ketika pemerintah, dunia usaha, masyarakat, akademisi, dan media bersatu, maka penanganan stunting bisa lebih masif dan tepat sasaran,” kata Ridho.
Diketahui, Desa Cisantana saat ini mencatat 74 balita dengan status stunting. Angka ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan memerlukan intervensi berkelanjutan di tingkat keluarga.