KUNINGAN — Ratusan santri dari wilayah Ciayumajakuning berkumpul di Pondok Pesantren Daarul Mukhlishin, Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu (2/3/2024), dalam agenda Kemah Kebangsaan dan Deklarasi Moderasi Beragama. Acara dua hari ini menjadi penegasan pentingnya menjaga kebhinekaan dan mencegah radikalisme di kalangan generasi muda pesantren.
Kegiatan ini digagas oleh Forum Santri Jawa Barat dan didukung oleh sejumlah institusi, termasuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), TNI, Polri, FKUB, dan Kemenag Kuningan.
“Kemah ini menjadi media pembelajaran kebangsaan yang luar biasa, terutama bagi para santri dan pelajar,” kata Nurahim, Kepala Kesbangpol Kuningan yang hadir mewakili Pj Bupati Raden Iip Hidajat.
Ia menyebut, program ini beririsan dengan agenda nasional dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). “Kuningan ini miniatur Indonesia. Masyarakatnya heterogen, multikultur, dan penuh toleransi,” tambahnya.
Namun, fakta bahwa Kuningan sempat dicap sebagai daerah intoleran jadi cambuk tersendiri. Inilah yang mendorong KH Yayat Hidayat, Pengasuh Pesantren DM sekaligus Ketua Forum Santri Jabar Kabupaten Kuningan, menginisiasi acara ini.
“Kemah Kebangsaan lahir dari keresahan itu. Pesertanya bukan hanya santri, tapi juga pelajar dan mahasiswa. Banyak yang datang naik angkot dan truk, bahkan biaya sendiri. Semangatnya luar biasa,” ujar Yayat.
Dengan membawa semangat Moderasi Beragama, para peserta mendeklarasikan komitmen menjaga toleransi, menolak kekerasan atas nama agama, dan menjunjung tinggi nilai Pancasila.
“Semoga ke depan Kuningan tak lagi dicap sebagai daerah intoleran,” tegas Yayat. (ali)
