KUNINGAN – Sebanyak 30 guru Bimbingan dan Konseling (BK) tingkat SMP di Kabupaten Kuningan mengikuti diklat metode Strengths Based Advising, yang digelar oleh Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan dan MGBK Kuningan, Selasa–Rabu, 1–2 Oktober 2024.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini berlangsung di Wisma Permata Kuningan, dan menyasar guru dari lima gugus wilayah: Kuningan Kota, Kadugede, Ciawigebang, Cilimus, dan Luragung.
“Ini merupakan bagian dari upaya kita menciptakan profil Pelajar Pancasila di tengah tantangan era digital,” ujar Setiana, dosen UNISA sekaligus ketua pengusul program.
Metode bimbingan terbaru ini dikemas dalam pelatihan intensif dengan pendekatan Strengths Based Counseling berbasis aplikasi digital m-SBGC. Pelatihan ini diarahkan untuk menjawab tantangan guru BK di sekolah yang kian kompleks akibat pengaruh media sosial dan krisis mental anak.
Kegiatan ini dibuka oleh Abidin, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Kuningan, dan dihadiri Rektor UNISA Nurul Iman Hima Amrullah, serta tokoh pendidikan Kuningan.
“Ini jadi langkah konkret UNISA mendekatkan kampus dengan kebutuhan masyarakat,” kata Nurul Iman.
Pelatihan dilaksanakan secara luring dan daring, serta memberikan 32 jam pelajaran (JP) dengan output berupa sertifikat kompetensi dan penyerahan inovasi teknologi kepada MGBK Kuningan.
“Kami harap guru BK punya bekal kuat untuk mencetak pelajar berdaya saing global, sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai Pancasila,” ujar Setiana.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Dirjen Ristekdikti melalui skema pendanaan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat tahun anggaran 2024. (ali)
