KUNINGAN — Pemerintah Desa Sukaimut, Kecamatan Garawangi, terus berinovasi. Sabtu hingga Minggu, 21-22 Desember 2024, desa ini menggelar pelatihan peningkatan peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama pelaku UMKM, bertempat di Hotel Grage Sangkan.
Pelatihan ini melibatkan 20 peserta dari unsur perangkat desa, BPD, PKK, Karang Taruna, KWT, hingga Bumdes itu sendiri. Tujuannya jelas: mendorong kolaborasi dan digitalisasi untuk mewujudkan Desa Sukaimut sebagai Desa Digital.
“Yang paling penting, usaha masyarakat bisa masuk ke sistem transaksi non-tunai, seperti QRIS. Ternyata Desa Sukaimut sudah MoU dengan BJB,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan, Budi Alimuddin, Sabtu, 21 Desember.
Menurut Budi, penguatan kapasitas Bumdes sangat penting dalam membangun desa wisata dan ekonomi berbasis digital. Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam ekosistem desa: pemerintah desa, masyarakat, Bumdes, hingga kelompok wanita.
“Targetnya adalah Sukaimut jadi desa digital. Artinya, promosi produk unggulan dan wisata juga bisa dilakukan secara daring. Ini akan menaikkan taraf hidup masyarakat desa,” jelasnya.
Budi menyebut, hampir 90 persen desa di Kuningan kini telah masuk kategori desa digital. Bahkan, Desa Kertayasa tercatat meraih juara 2 tingkat Jawa Barat dan juara 4 nasional dalam ajang desa digital yang digelar Universitas Brawijaya.