BOGOR — Genderang perang elektoral 2029 mulai ditabuh dari Puncak, Bogor. Organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia (BMI), baru saja merampungkan Bersukaria Camp dan Rakernas BMI 2025 selama tiga hari, sejak 21 hingga 23 November 2025. Bukan sekedar kumpul-kumpul santai mengisi akhir tahun. Hajatan ini adalah manuver politik dini untuk memastikan PDI Perjuangan tetap beringas di gelanggang lima tahun mendatang, terutama dalam memburu ceruk suara milenial dan Gen-Z.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, hadir membuka acara. Nada pidatonya tajam, sarat penekanan ideologi dan tantangan zaman. Di hadapan ratusan fungsionaris muda dari seluruh Indonesia, Hasto mengingatkan bahwa keberadaan BMI lahir dari karakter anak muda yang harus berani menentang arus dan bermimpi besar. Keberanian politik inilah yang dianggap menjadi modal utama organisasi.Hasto lantas menukil makna filosofis lambang BMI.
“Kepala banteng yang tegak lurus ke depan itu bukan pajangan. Itu adalah simbol jiwa progresif, ketegasan, dan pandangan visioner yang musti dimiliki setiap kader,” ujarnya, menggarisbawahi pentingnya ideologi Bung Karno diterjemahkan ke konteks kekinian.
Pesan terpenting Hasto adalah soal ancaman ideologi yang kian nyata. Ia menyebut ada upaya serius yang tengah menguat di akar rumput yaitu desoekarnoisasi. Hasto menantang BMI untuk menjadi benteng terdepan dalam meluruskan ideologi kerakyatan Bung Karno. Ia mengingatkan, pertempuran ini tidak bisa dimenangkan dengan cara lama, melainkan dengan merumuskan ide-ide baru yang relevan dengan kultur digital. “BMI harus menjawab tantangan ini, memanfaatkan dunia digital, dan hadir sebagai pelurus narasi,” katanya, memberi mandat yang jelas.
Sementara Ketua Umum BMI, Mochammad Herviano, menangkap pesan itu dengan cepat. Di podium, pria yang akrab disapa Vino ini menegaskan bahwa konsolidasi ini adalah momentum krusial untuk meneguhkan soliditas kader, menjalankan sepenuhnya rekomendasi Kongres VI partai.Vino tahu betul peta pertarungan 2029. Ia memprediksi, Pemilu mendatang akan didominasi secara mutlak oleh pemilih muda. Karena itu, gerak BMI tak bisa lagi adem ayem.“BMI harus memposisikan diri sebagai pintu masuk utama PDI Perjuangan ke kelompok pemilih baru,” tegas Vino.
