KUNINGAN — Upaya membangun ketangguhan masyarakat terhadap risiko bencana terus dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan. Kali ini, BPBD bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sukaimut, Kecamatan Garawangi, dalam sosialisasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang digelar awal pekan ini.
Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari aparat desa, tokoh masyarakat, dan unsur Destana mengikuti kegiatan yang dikemas dengan edukasi mitigasi bencana hingga simulasi gempa bumi.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Yayan Indrayana, menyampaikan bahwa agenda ini menjadi bagian penting dari peningkatan kapasitas warga dalam menghadapi situasi darurat.
“Kami sampaikan materi seputar peta bahaya, kerentanan bencana, termasuk antisipasi kebakaran hutan dan lahan. Kemudian dilanjut simulasi gempa bumi agar masyarakat memahami langkah cepat dan tepat saat terjadi bencana,” kata Yayan.
Sukaimut Masuk Zona Rawan
Desa Sukaimut diketahui masuk dalam kawasan rawan bencana kekeringan, longsor, dan gempa bumi. Dengan pembentukan Destana, desa ini diharapkan memiliki kemampuan deteksi dini dan respons awal terhadap potensi bencana.
“Destana bukan sekadar formalitas. Kami ingin masyarakat memiliki kapasitas dalam penanggulangan bencana sejak dini. Minimal tahu harus ke mana dan harus bagaimana saat bencana datang,” tutur Yayan.
Sebagai tindak lanjut, BPBD akan memasang jalur evakuasi dan rambu titik kumpul bencana di titik-titik strategis desa. Langkah ini menjadi bagian dari strategi membangun desa tangguh, mandiri, dan adaptif terhadap risiko alam.
Baru 40 Desa Bentuk Destana
Saat ini, BPBD Kuningan mencatat baru 40 desa yang sudah membentuk Destana dari total 361 desa/kelurahan. Semua desa tersebut dipilih berdasarkan kerawanan bencana yang telah dipetakan dalam peta risiko kebencanaan daerah.
“Kami masih memiliki pekerjaan rumah untuk memperluas jangkauan Destana. Tapi kami yakin, kolaborasi dengan desa seperti yang dilakukan di Sukaimut ini adalah langkah konkret menuju ketahanan bencana yang lebih luas,” ungkap Yayan.
Membangun Kesadaran Kolektif
Sosialisasi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat Kuningan, bahwa bencana bisa datang kapan saja. Oleh karena itu, kesadaran kolektif, gotong royong, dan kesiapsiagaan masyarakat adalah pilar utama dalam menciptakan desa yang tidak hanya aman, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan alam.

1 comment
I cling on to listening to the news talk about getting boundless online grant applications so I have been looking around for the most excellent site to get one. Could you tell me please, where could i acquire some?