Selain tanam dan panen, juga dilakukan penyerahan simbolis bantuan benih ke sejumlah kelompok tani seperti Kelompok Tani Mukti I, Silih Asih, Warga Saluyu 2, Margaluyu 1, dan Poktan Ciawigebang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Wahyu Hidayah, mengatakan program ini diperkuat dengan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan Polres, Kodim, Bulog, hingga dunia usaha seperti PT. Dynapharm Nusantara Gemilang.
Salah satu program kunci adalah Sergap (Serap Gabah Petani) yang dilakukan Bulog. Program ini menyerap gabah tanpa syarat kualitas dengan harga Rp6.500/kg untuk Gabah Kering Panen (GKP), memberi jaminan pasar dan stabilitas harga bagi petani.
“Tak ada lagi kekhawatiran harga anjlok saat panen. Sergap jadi penyelamat pendapatan petani,” ujar Wahyu.
Dengan percepatan tanam dan peningkatan indeks pertanaman (IP), lahan pertanian di Kuningan diharapkan bisa lebih maksimal dimanfaatkan.
“Kami yakin, dengan gotong royong dan pemanfaatan teknologi, hasil pertanian Kuningan bisa jauh lebih kompetitif,” tutup Wahyu. (ali)