KUNINGAN – Maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kuningan. Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani menitip pesan untuk para kepala sekolah.
Program prioritas nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini dinilai sangat penting bagi tumbuh kembang anak, sehingga pelaksanaannya harus benar-benar terjamin dari sisi kualitas maupun tata kelola.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani usai menghadiri jalan sehat di Kecamatan Cipicung. Ia meminta seluruh kepala sekolah lebih berhati-hati dalam menyikapi pelaksanaan program MBG.
Menurutnya, pihak sekolah harus intens berkoordinasi dengan pihak kecamatan sebelum melakukan kerjasama atau penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak ketiga sebagai penyelenggara dapur gizi.
“Sesuai arahan dari pusat anak-anak kita harus segera mendapatkan makan bergizi gratis. Maka saya himbau kepada seluruh kepala sekolah, apabila ada pihak yang datang untuk mengajukan MoU atau kerja sama, tolong segera koordinasikan dengan camat,” tuturnya, Rabu (20/8)
Tuti mewanti-wanti supaya tidak ada dapur yang berdiri sendiri tanpa pengawasan dan pemerataan dalam distribusi makan bergizi tersebut. Menurutnya, keberadaan dapur penyedia makanan harus dikelola secara terpusat dan terkoordinasi agar tidak menimbulkan ketimpangan.
“Kalau ada dari lembaga manapun yang datang, baik SPPI, SPPG, atau lainnya, mohon diarahkan dulu untuk berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Tujuannya agar program ini berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran,” jelasnya.
Adik almarhum H. Acep Purnama ini menegaskan, pemerintah daerah akan terus mengawal program MBG agar benar-benar memberikan manfaat optimal bagi seluruh siswa di Kuningan. Pihaknya akan lebih serius lagi supaya tidak ditemukan lagi kasus keracunan yang merugikan anak-anak dan mencoreng tujuan mulia program tersebut. (Icu)
