KUNINGAN – Udara tipis dan dingin menyambut di puncak Gunung Ciremai (3.078 mdpl). Di antara kerumunan pendaki dewasa, seorang bocah berusia delapan tahun berdiri tegak. Tangannya yang mungil erat memegang tiang bendera Merah Putih. Dialah Siliwana Sukmanagara, siswa kelas 3 SD Linimasa Kuningan, yang kisah pendakiannya menjadi inspirasi terindah pada peringatan HUT ke-80 RI.
Perjalanan delapan jam menaklukkan jalur terjal bukan hal main-main. Apalagi bagi Siliwana, pendaki termuda dalam ekspedisi pembentangan bendera raksasa di kawah Ciremai yang digagas komunitas TRAMP, TNGC, dan AKAR itu. “Saya tidak pernah memaksa. Justru anak saya sendiri yang ngotot,” tutur sang ayah, Boy Sandi Kartanegara, Aktivis AKAR Kuningan, Sabtu (23/8/2025).
Tekad besar Siliwana, ternyata, berawal dari bangku sekolah. Pelajaran muatan lokal tentang Gunung Ciremai di kelasnya telah membakar semangatnya untuk melihat langsung, bukan hanya teori. Sebelumnya, ia hanya biasa berlatih hingga Pos Cigowong.
Pendakian ini pun bukan hanya petualangan. Bagi sang ayah, momen ini adalah pelajaran berharga. “Ketika anak-anak dikenalkan pada nilai penting pelestarian alam, mereka akan tumbuh dengan kesadaran menjaganya,” ujar Boy.