Cikalpedia
Pemerintahan

Disnaker: Job Hugging Lebih Baik daripada Menganggur

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kuningan, Guruh Irawan Zulkarnaen

KUNINGAN – Fenomena job hugging istilah untuk menyebut kecenderungan anak muda bertahan di pekerjaan yang tak lagi memuaskan hanya demi keamanan ekonomi kian marak di kalangan milenial dan Gen Z. Di tengah biaya hidup yang terus merangkak naik dan pasar kerja yang kian ketat, dilema itu kini terasa pula di Kabupaten Kuningan, bukan hanya di kota – kota besar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kuningan, Guruh Irawan Zulkarnaen, mengakui gejala tersebut. Menurutnya, kondisi ini tak lepas dari realitas lokal. “Banyak tenaga kerja asal Kuningan yang justru bekerja di luar daerah, seperti Jabodetabek, Cirebon, hingga Brebes, Tegal, Batang. Mereka bertahan karena sadar mencari pekerjaan baru tidak mudah,” kata Guruh, Jumat (19/9/2025).

Disnaker menilai fenomena ini bisa dipahami, namun tetap perlu disikapi hati-hati. “Kalau sudah diberi anugerah pekerjaan, jangan cepat bosan. Bertahan itu lebih baik daripada resign tanpa kepastian. Kalau terlalu sering pindah, itu bisa jadi jebakan karier dan akhirnya menambah beban pengangguran,” ujar Guruh.

Berdasarkan data Disnaker, jumlah pengangguran terbuka di Kuningan mencapai sekitar 48 ribu orang atau 7,78 persen. Angka ini memang lebih rendah dibanding sejumlah kabupaten lain di Jawa Barat, namun angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata Provinsi Jawa Barat yang berada di kisaran 6,6 persen.

Terkait solusi, Disnaker Kuningan menegaskan tidak cukup hanya mengandalkan pembukaan lapangan kerja baru. Menurut Guruh, kualitas tenaga kerja lokal harus ditingkatkan. “Yang juga penting adalah menyiapkan tenaga kerja dengan skill mumpuni. Jangan sampai lulusan SMA atau SMK hanya berbekal ijazah tanpa keterampilan. Kalau punya nilai lebih, mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari daerah lain,” katanya.

Baca Juga :  Anies Baswedan "Pulang Kampung" ke Kuningan, Bakal Beri Solusi untuk Wacana Kabupaten Pendidikan

Disnaker juga mendukung program magang bergaji dari Kementerian Ketenagakerjaan. Meski hanya berlangsung enam bulan, program ini dipandang sebagai kesempatan menambah pengalaman sekaligus pendapatan tambahan. “Ini memang solusi instan, tapi bisa jadi batu loncatan. Silakan dimanfaatkan oleh masyarakat Kuningan,” ujar Guruh.

Dengan demikian, sikap Disnaker terhadap fenomena job hugging jelas yaitu bertahan di pekerjaan yang ada memang realistis, tetapi generasi muda juga didorong untuk terus mengasah keterampilan agar tidak terjebak stagnasi karier. (ali)

Related posts

Bupati Kuningan Turun Langsung ke Lokasi Banjir, Dorong Normalisasi Sungai Cisanggarung

Cikal

Kuningan–Cirebon Teken PKS Pengelolaan Mata Air Paniis

Alvaro

Yayasan Hibar Nusantara Tampilkan Edukasi Pelestarian Budaya

Ceng Pandi

Leave a Comment