Cikalpedia
Ragam

Festival Angklung Kuningan 2023: Enam Tahun Kabupaten Angklung, Simfoni Budaya untuk Pariwisata

6 Tahun peringatan Kuningan Sebagai Kabupaten Angklung, disemarakan Dengan memainkan angklung serentak

KUNINGAN – Dalam suasana penuh semangat dan harmoni, Festival Angklung Kuningan 2023 digelar meriah di Hotel Santika Premiere Linggarjati, Sabtu (2/12) malam. Acara ini menjadi penanda enam tahun penetapan Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Angklung, sekaligus memperingati 77 tahun Perundingan Linggarjati dan 13 tahun pengakuan angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.

Festival yang digagas oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan (Disporapar) ini tak sekadar seremonial budaya. Lebih dari itu, menjadi strategi promosi pariwisata daerah berbasis kearifan lokal. Gelaran dibuka dengan Welcome Dance Jaya Perbangsa oleh Sanggar Seni DNR, disambut hangat oleh para tamu undangan dan penikmat seni.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Kuningan Acep Purnama, Deputi Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf, Kepala Disporapar Kuningan Carlan, serta Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo.

Angklung, Simbol Identitas Budaya Kuningan

Dalam sambutannya, Bupati Acep menegaskan bahwa penyelenggaraan festival ini adalah bagian dari komitmen Pemda dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal.

“Angklung adalah warisan budaya kita. Kita tidak hanya bangga karena diakui dunia, tapi kita juga harus mampu menjaga, merawat, dan mengembangkan angklung sebagai identitas budaya Kuningan,” kata Acep.

Ia menambahkan, angklung bisa dikolaborasikan secara kreatif dengan sektor ekonomi, pendidikan, dan pariwisata sebagai motor penggerak pembangunan berbasis budaya. “Kuningan harus konsisten membangun positioning-nya sebagai Kabupaten Angklung,” ujar Acep.

BI Cirebon: Pariwisata Jadi Pilar Ekonomi Baru

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Hestu Wibowo, menyampaikan dukungannya terhadap festival ini sebagai bagian dari pemulihan dan penguatan ekonomi melalui sektor pariwisata.

“Pariwisata adalah sektor pertumbuhan ekonomi baru. Dengan promosi yang tepat, sektor ini mampu mendorong perputaran ekonomi lokal dan bahkan berkontribusi pada devisa nasional,” jelas Hestu.

Baca Juga :  Pengajian Al-Hidayah Gelar Musda, Bupati: Garda Terdepan dalam Pembangunan Karakter

Ia menyebut, Bank Indonesia tidak hanya memantau stabilitas moneter, tetapi juga mendorong sektor riil, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif, sebagai instrumen pengungkit ekonomi berbasis komunitas.

Parade Budaya Cirebon Raya

Festival Angklung Kuningan 2023 juga diramaikan oleh seniman-seniman lintas daerah di wilayah Cirebon Raya. Antara lain, Tari Berokan dari Kabupaten Indramayu, kolaborasi Kecapi, Belentung, dan Karinding dari Kabupaten Majalengka, hingga Seni Angklung Bungko dari Kabupaten Cirebon.

Panggung budaya juga diisi dengan penampilan kolaboratif seperti Manshur Angklung & DJ, Republik Dangdut Indonesia and Friend, serta Angklung Orkestra dari siswa SMAN 3 Kuningan. Pentas ditutup dengan Tari Topeng khas Kota Cirebon dan SAMGO Band, menandai semangat sinergi budaya yang tak berbatas administratif.

Festival ini bukan hanya perayaan artistik, tapi sekaligus pengingat bahwa identitas budaya dapat menjadi daya ungkit promosi wisata dan penguatan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Related posts

Dua Periode Nahkodai PGRI Kuningan, Pipin; Kesannya Nano-nano

Cikal

Polres Kuningan Musnahkan Ribuan Botol Miras, 65 Tersangka Narkoba Diamankan Sepanjang 2023

Cikal

Kuningan Caang, Wujud Nyata Pemerataan Infrastruktur Penerangan Jalan di Seluruh Penjuru Kabupaten

Cikal

Leave a Comment