Operasi yang berlangsung sejak pagi itu menjadi bagian dari langkah konkret menuju terwujudnya Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di Kabupaten Kuningan.
Operasi lintas sektor tersebut melibatkan Polsek Jalaksana, Satresnarkoba Polres Kuningan, Koramil 0615-11, Satpol PP Kuningan, serta aparat desa dan kecamatan Jalaksana. Kepala BNNK Kuningan,
Agus Mulya, selaku Kepala BNNK Kuningan, menegaskan bahwa kegiatan itu merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala BNN RI Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, melalui Kepala BNNP Jawa Barat, Brigjen Pol. M. Arief Ramdhani.
“Operasi ini bukan sekadar razia, tetapi upaya strategis dan kolaboratif lintas sektor untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan memutus rantai penyalahgunaan narkoba sejak dari akar,” ujar Agus.
Pada kesempatan itu, tim gabungan menyisir tiga titik strategis di Desa Jalaksana, termasuk dua rumah kos yang pernah ditengarai menjadi tempat aktivitas bandar narkoba. Lokasi tersebut menjadi prioritas karena sebelumnya masuk dalam peta wilayah rawan peredaran gelap narkoba hasil pemetaan BNNK Kuningan.
Selain itu, razia juga menyasar sejumlah pemukiman padat dan fasilitas umum yang dicurigai menjadi lokasi transaksi terselubung. Petugas bergerak serentak mendatangi warga di beberapa RT, memastikan situasi benar-benar bersih dari aktivitas mencurigakan.
Dalam operasi yang diikuti oleh 20 personel gabungan, petugas melakukan tes urine terhadap 15 warga di sekitar lokasi razia. Hasilnya, 10 orang dinyatakan negatif, 1 orang positif mengandung tramadol, dan 4 lainnya terindikasi penyalahgunaan.
Mereka yang teridentifikasi di antaranya NS (27) positif tramadol, serta MR (22), DM (21), BD (24), dan IM (23) yang terindikasi menggunakan zat terlarang. Dari hasil pendataan awal, sebagian besar di antara mereka merupakan pendatang dari luar Pulau Jawa yang bekerja sementara di wilayah Kecamatan Jalaksana.
Kepala BNNK Kuningan menegaskan bahwa keberhasilan operasi tersebut merupakan wujud sinergi nyata antar lembaga di tingkat daerah.
“Kami tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga pembinaan. Mereka yang terindikasi akan kami asesmen dan dampingi agar bisa pulih dan tidak kembali terjerumus,” jelasnya.
Selain penegakan hukum, tim juga melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat sekitar. Warga diberi edukasi langsung mengenai tanda-tanda penyalahgunaan serta panduan untuk pencegahan di lingkungan keluarga.
BNNK Kuningan memastikan akan menindaklanjuti hasil operasi dengan asesmen lanjutan dan pembinaan bagi mereka yang terindikasi.
“Kami mengedepankan pendekatan humanis, tetapi tetap tegas. Yang bersalah ditindak, yang bisa dibina akan kami bantu pulih,” tegas Agus.
Sebagai langkah berkelanjutan, BNNK akan memperkuat sistem pemantauan di tingkat desa, membuka posko aduan masyarakat, dan menggandeng tokoh masyarakat serta aparat desa untuk mencegah penyalahgunaan sejak dini.
Kegiatan Operasi Terpadu tersebut menjadi titik awal perubahan besar dalam upaya mewujudkan Desa Jalaksana sebagai Desa Bersinar. Kolaborasi lintas sektor yang solid diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Kabupaten Kuningan.
“Kami ingin Desa Jalaksana menjadi contoh nyata yang tidak hanya bebas narkoba, tetapi juga menjadi lingkungan yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh warganya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jalaksana, Aji Juhana, megapresiasi langkah BNNK Kuningan yang melakukan program penggeledahan di desa yang dipimpinnya. Selain dari upaya yang dilakukan oleh pihak Pemdes, pihaknya juga mendukung atas program tersebut yang merupakan bentuk kolaborasi nyata untuk mengatasi maraknya pengguna narkoba di lingkungan Desa Jalaksana.
”Kami sudah membuat Perdes yang kemudian membentuk tim Satgas untuk penanganan maraknya pengguna narkoba di desa Jalaksana. Alhamdulillah hari ini dari BNNK Kuningan sudah melakukan program bukti nyata. Ini merupakan bentuk nyata untuk mewujudkan desa bersih dari Narkoba,” ujarnya. (Icu)
previous post
Related posts
- Comments
- Facebook comments
