Cikalpedia
Kesehatan

Gelar Seminar Asi Ekslusif dan Pola Asuh, Dosen UNISA Bedah Mitos Seputar Ibu Menyusui

Poto bersama seminar Asi Ekslusif dan Pola Asuh

KUNINGAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Al-Ihya Kuningan Desa Kertayasa menggelar seminar Asi ekslusif dan pola asuh bayi dan balita untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki balita.

Kegiatan menyungsung tema “Menyusui Dengan Hati, Mendidik dengan Kasih: Sinergi Asi Eksklusif  dan Pola Asuh Positif” Hadir sebagai pemateri yaitu Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, Alfiani Rzqi.

Kasi Pelayanan Desa Kertayasa, Muhammad Hapizd Firmanulloh, menyambut baik acara itu seraya berharap bisa memberikan dampak baik dan manfaat besar masyarakat setempat. Menurutnya, program tersebut bisa meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, khususnya para ibu, dan memberikan pemahaman tentang bagaimana pola asuh yang tepat dapat mendukung tumbuh kembang anak.

Di tempat yang sama, Dosen Pembimbing Lapangan, Ade Aspandi, menerangkan, program tersebut digagas atas inisiatif mahasiswa yang ingin berkontribusi memberikan penyadaran dan menambah wawasan tentang pentingnya Asi dan pola asuh anak.

“Walaupun dalam skala kecil kami berharap hal ini berdampak, dan setidaknya ini upaya kami untuk ibu dan calon ibu ada manfaat dan memberikan keberkahan,” jelasnya

Sementara itu, narasumber Alfiani Rizqi, menjelaskan bahwa Asi yang pertama keluar merupakan kolostrum yang semestinya tidak dibuang oleh ibu-ibu menyusui. Menurutnya, kolostrum sangat kaya nutrisi, antibodi, dan faktor pertumbuhan yang penting untuk bayi baru lahir

“Sering disalahpersepsikan masyarakat bahwa Asi pertama itu harus dibuang. Tidak sedikit juga yang menyebut bahwa Asi yang kental dan menguning itu racun atau asi yang basi padahal itu adalah kolostum, yang sangat penting untuk anti bodi dan pertumbuhan kognitif anak,” ujarnya

Pada kesempatan itu, dekan yang merupakan hombase dosen Kesehatan Masyarakat itu juga menjawab sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat. Seperti mitos tentang menyusui anak sambil tiduran di siang hari dapat menyebabkan bayi cacingan, makan pedes dapat membuat bayi sariawan dan mencret, dan lain sebagainya.

Baca Juga :  180 Warga Indramayu Jalani Operasi Katarak Gratis di Indramayu Eye Center

Menurutnya, posisi menyusui tidak ada kaitannya dengan cacingan karena pada dasarnya cacingan disebabkan oleh infeksi parasit yaitu ibu yang tidak higienis dan makanan yang dikonsumsi tidak langsung menjadi asi.

“Makanan yang dikonsumsi akan difilter di payudara dan yang keluar dalam bentuk saripati makanan seperti cabai yang pedas mengeluarkan vitamin c,” ungkapnya (San)

Related posts

Bincang Bersama Remaja: Riki Khoerun Rijki Dorong Perencanaan Hidup Lewat Young Empowerment

Alvaro

Wakapolda Jabar Pantau Vaksinasi Massal di Kuningan, Kapolri Beri Arahan Langsung via Zoom

Cikal

Berkah! Lulusan Gizi Unisa Terserap Program MBG

Ceng Pandi

Leave a Comment