“Hari Jadi Kuningan bukan hanya seremonial, tetapi juga refleksi sejarah. Melalui doa bersama ini kita mengingat perjuangan para leluhur sekaligus memohon keberkahan bagi Kuningan agar semakin maju dan sejahtera,” ungkapnya.
Dia menegaskan, acara itu kembali menegaskan bahwa Kuningan tidak hanya memiliki sejarah panjang dalam perjuangan, tetapi juga akar spiritual yang kuat sebagai fondasi pembangunan ke depan.
Acara yang dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh ulama, dan masyarakat lintas generasi itu menjadi wujud sinergi antara tradisi, budaya, dan spiritualitas.
Prosesi doa bersama berlangsung khidmat, ditutup dengan tausiah keagamaan yang mengajak umat untuk memperkuat ukhuwah serta menjaga nilai-nilai religius dalam kehidupan bermasyarakat.
Suasana semakin khidmat dengan adanya tausiyah kebangsaan yang disampaikan oleh, Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya. Melalui tausyiahnya, Ia menyampaikan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan pembangunan daerah. (Icu)