Kemudian, talkshow moderasi beragama menjadi puncak diskusi dengan tema “Peran Pemuda dalam Membangun Perdamaian dan Toleransi di Tengah Keberagaman”. Pada momen ini hadir tokoh pemuda lintas agama seperti Mas Muhammad Iqbal dari GP Ansor Kuningan., Oktavianus Mema dari Pemuda Katolik, Pdt. Elfrida Novelia Butar Butar dari GKP Cigugur,, dan Hutahuruk Yuli Elita Theresia, dari Hindu.
“Talkshow ini menggarisbawahi pentingnya peran pemuda dalam menjaga harmoni sosial dan keberagaman,” tuturnya.
Pada Puncak Acara ditandai dengan pemberian kepada mahasiswa, dosen, dan organisasi kampus yang menunjukkan dedikasi dan prestasi luar biasa. Kategori penghargaan meliputi Mahasiswa Terbaik, Dosen Inspiratif, Himpunan Mahasiswa Teraktif, UKM Terbaik, hingga Kementerian BEM Terinovatif.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Mahasiswa UNISA Andri Andriyana menyampaikan bahwa kegiatan BEM Awards 2025 menjadi penanda bahwa kerja-kerja mahasiswa tak lagi bersifat simbolik, melainkan penuh makna. Melalui semangat kolaboratif, acara tersebut membangun ekosistem kampus yang suportif, inklusif, dan saling menguatkan.
“BEM Awards 2025 menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa bisa menciptakan perubahan signifikan di kampus melalui kerja sama dan dedikasi,” kata Andri (Icu)