Tak hanya lomba burung, kegiatan juga diwarnai dengan aksi sosial. Sebanyak 17 anak yatim dan piatu dari Desa Cirahayu menerima santunan langsung dari Kapolsek, menambah nuansa kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah kompetisi.
Ketua panitia, Jaja Tarja alias Ojo, menjelaskan bahwa perlombaan tahun ini mempertandingkan 30 kelas dengan hadiah utama yang diserahkan langsung oleh Kapolsek kepada para juara.
“Kita senang, karena antusiasme peserta luar biasa, bahkan ada yang datang dari luar Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
Festival ini menjadi bukti bahwa semangat Bhayangkara bisa diwujudkan tidak hanya dalam tugas pengamanan, tapi juga melalui kegiatan budaya dan hobi masyarakat yang bernilai positif. (ali)