KUNINGAN – Agenda Karnaval Budaya yang sempat ditunda akibat dinamika sosial politik tanah air akhirnya digelar. Pemkab Kuningan menjadwalkan pelaksanaannya pada, Minggu, 5 Oktober 2025 dari depan Pendopo sampai Taman Kota. Kegiatan car free day untuk sementara ditiadakan.
‎
‎Hal itu tertuang didalam surat edaran yang dikeluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 500.11.10.1/155/PEREKONOMIAN yang ditujukan salah satunya kepada Tim Pelaksana Car Free Day Kuningan.
‎
‎”Sehubungan dengan hal tersebut, kepada tim seluruh pelaksana Car Free Day agar dapat mensosialisasikannya kepada masyarakat umum dan khusus untuk Camat Kuningan agar memberitahukan kepada seluruh kepala desa/lurah yang ada di wilayahnya,” himbauan dalam surat tersebut.
‎
‎Hal itu juga dibenarkan oleh, Nurhaer, selaku staf pelaksana Bidang Tibumtranmas ketika dikonfirmasi Cikalpedia.id. “Betul kang (cfd) libur,” ujarnya, Selasa, (30/9).
‎
‎Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rute CFD dari perempatan SMPN 1 Kuningan sampai dengan Taman Kota akan digunakan pelaksanaan karnaval. Karena itu pihaknya juga menghimbau agar tidak ada aktivitas pedagang dijalur tersebut demi kelancaran kegiatan.
‎
‎”Kebetulan jalur CFD (perempatan SMP 1 – Taman Kota) digunakan untuk route karnaval daerah ya kang, agar pelaksanaan karnavalnya lancar, aman dan tertib untuk menghindari potensi gangguan ketenteraman dan ketertiban umum dalam pelaksanaanya disarankan tidak beraktifitas berjualan di jalur tersebut, khususnya di badan jalan, kalau mau beraktifitas berjualan di lokasi yang diperbolehkan saja,” jelasnya.
‎
‎Berbagai persiapan juga tengah dilakukan oleh panitia penyelenggara karnaval, mulai dari penataan jalur hingga pengamanan. Sejumlah ruas jalan utama yang biasa digunakan untuk Car Free Day akan dialihkan sementara guna mendukung kelancaran arak-arakan budaya tersebut.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat agar ikut serta menyukseskan acara itu dengan menjaga ketertiban serta mengikuti arahan petugas di lapangan.
‎
‎Karnaval Budaya sendiri rencananya akan menampilkan berbagai atraksi seni, mulai dari kesenian tradisional, parade pakaian adat, hingga kreativitas komunitas lokal. Agenda tersebut diharapkan dapat menjadi ajang hiburan sekaligus sarana memperkuat kecintaan masyarakat terhadap budaya daerah.
Melalui momentum itu, pemerintah daerah berharap Kuningan semakin dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan mampu menarik perhatian wisatawan. (Icu)