Proyek Senyap: Ada Apa?
Sunyinya pembahasan proyek ini membuat kami bertanya-tanya.
Apakah pembangunan ini sengaja dilakukan sembunyi-sembunyi?
Atau publik memang “dianggap tidak perlu tahu” karena yang punya proyek adalah bapa anu terhormat?
Dalam konteks kehati-hatian, pemerintah harus mengutamakan keterbukaan. Bupati dan Wakil Bupati Kuningan sebagai bapak rakyat wajib mengetahui detil kegiatan di jantung ekologis daerahnya. Sebab jika terjadi bencana, rakyatlah yang pertama merasakan akibatnya, bukan para pemilik modal.
Kami juga bertanya keras kepada Balai TNGC sebagai pengelola dan penjaga kawasan Ciremai. Jangan kaku, jangan menutup diri dari pemerintah daerah. Jangan karena berada langsung di bawah kementerian lalu merasa bisa memberikan kelonggaran seenaknya. Ciremai bukan milik lembaga, bukan milik pejabat—Ciremai milik rakyat dan generasi yang akan datang.
Mari Menjaga Ciremai
Musim hujan yang kita rasakan kini menjadi pengingat bahwa Ciremai sedang bekerja menjaga kita. Namun gunung itu bisa runtuh, bisa kalah, bila terus digerus oleh tangan-tangan “nonoman yang terhormat” yang lebih mementingkan cuan ketimbang keselamatan rakyat.
Mari kita jaga Ciremai, penopang hidup kita, sebelum terlambat.
