KUNINGAN – Pasca pemungutan suara Pilkada 2024, tensi politik di Kabupaten Kuningan mulai menghangat. Di tengah situasi yang berpotensi memecah belah, Korps Alumni KNPI Kuningan menyerukan rekonsiliasi dan kedewasaan demokrasi, khususnya kepada para pemuda.
Sekretaris Jenderal Korps Alumni KNPI Kuningan, Uus Yusuf, mengatakan bahwa perbedaan pilihan dalam kontestasi politik adalah hal lumrah dalam demokrasi. Namun yang terpenting, kata dia, adalah menerima hasil dengan lapang dada dan kembali merajut persatuan.
“Biarkan proses politik jadi bahan evaluasi. Saatnya kita saling menghormati lagi, bersatu untuk menata masa depan Kuningan,” ujar Uus yang juga anggota DPRD dari Fraksi PPP, Kamis (5/12).
Menurut Uus, pilkada sejatinya adalah pesta rakyat, bukan ajang saling menyakiti. Oleh karena itu, pihaknya mengajak semua pihak, terutama para pendukung pasangan calon, untuk tidak terjebak dalam dendam politik.
“Kemenangan bukan segalanya, dan kekalahan bukan akhir segalanya. Yang utama adalah Kuningan harus tetap maju dan damai,” katanya.