KUNINGAN – Kabupaten Kuningan tengah menapaki langkah terakhir menuju predikat Kabupaten Sehat Nasional. Tim pembina Kabupaten/Kota Sehat (TP-KKS) Kuningan mengikuti verifikasi tahap nasional yang digelar secara virtual. Dari Jawa Barat, hanya 27 daerah yang berhasil menembus tahap ini, dan Kuningan termasuk salah satunya.
Tim verifikator pusat yang dipimpin Anugrah memberi catatan pembuka. Tahun ini, kata dia, penilaian kabupaten/kota sehat tak hanya menimbang program rutin, tetapi juga menyesuaikan dengan dinamika global dan arah transformasi kesehatan.
Bagi Kuningan, kesempatan ini adalah ruang untuk memamerkan sederet inovasi yang lahir dari keresahan lokal. Kepala Bappeda Kuningan, Purwadi Hasan Darsono, misalnya, menekankan kesehatan sebagai modal utama perbaikan kesejahteraan. “Kesehatan adalah penjamin agar kondisi kemiskinan bisa beranjak ke arah lebih baik,” ujarnya.
Paparan Purwadi tak sebatas jargon. Ia membawa deretan program dengan nama yang unik dan mudah diingat. Ada Semarak 3G (Gerakan minum susu, makan telur, makan ikan) untuk menekan stunting. Ada pula Si Kuda Sating (Generasi Kuningan Muda Bebas Stunting), Kayu Canting (Kampung Ayunan Cegah Stunting), hingga Pamiarsa Rereongan Sapeting, program air minum dan sanitasi.
Tak ketinggalan, ada program Si Koboi Naik Kuda Poni, singkatan dari Sistem Kolam Bioflok untuk penguatan ekonomi keluarga. “Ini semua lahir dari kebutuhan nyata di lapangan,” kata Purwadi.
