Cikalpedia
Pemerintahan

Kuningan Bidik Swasti Saba 2025

Foto : Istimewa

KUNINGAN – Kabupaten Kuningan tengah menapaki langkah terakhir menuju predikat Kabupaten Sehat Nasional. Tim pembina Kabupaten/Kota Sehat (TP-KKS) Kuningan mengikuti verifikasi tahap nasional yang digelar secara virtual. Dari Jawa Barat, hanya 27 daerah yang berhasil menembus tahap ini, dan Kuningan termasuk salah satunya.

Tim verifikator pusat yang dipimpin Anugrah memberi catatan pembuka. Tahun ini, kata dia, penilaian kabupaten/kota sehat tak hanya menimbang program rutin, tetapi juga menyesuaikan dengan dinamika global dan arah transformasi kesehatan.

Bagi Kuningan, kesempatan ini adalah ruang untuk memamerkan sederet inovasi yang lahir dari keresahan lokal. Kepala Bappeda Kuningan, Purwadi Hasan Darsono, misalnya, menekankan kesehatan sebagai modal utama perbaikan kesejahteraan. “Kesehatan adalah penjamin agar kondisi kemiskinan bisa beranjak ke arah lebih baik,” ujarnya.

Paparan Purwadi tak sebatas jargon. Ia membawa deretan program dengan nama yang unik dan mudah diingat. Ada Semarak 3G (Gerakan minum susu, makan telur, makan ikan) untuk menekan stunting. Ada pula Si Kuda Sating (Generasi Kuningan Muda Bebas Stunting), Kayu Canting (Kampung Ayunan Cegah Stunting), hingga Pamiarsa Rereongan Sapeting, program air minum dan sanitasi.

Tak ketinggalan, ada program Si Koboi Naik Kuda Poni, singkatan dari Sistem Kolam Bioflok untuk penguatan ekonomi keluarga. “Ini semua lahir dari kebutuhan nyata di lapangan,” kata Purwadi.

Deretan inovasi itu ditopang capaian konkret yaitu status Open Defecation Free (ODF) 100 persen, penghargaan Adipura 2023, serta geliat desa wisata berbasis lingkungan seperti Cibuntu dan Cikaso yang pernah meraih penghargaan nasional.

Paparan semakin tebal dengan data yang dibawa Pj Sekda Kuningan, Wahyu Hidayah. Ia menyebut akses air minum layak di Kuningan kini menyentuh 91,75 persen, sedangkan akses sanitasi meningkat hingga 96,68 persen. “Total nilai kesehatan berada di angka 72,1,” jelas Wahyu.

Baca Juga :  Kolaborasi Pemda dan Polres, Lakukan Rehab 5 Rutilahu Di Kawasan Kumuh jelang Hari Bhayangkara

Meski anggaran terbatas, Wahyu menyoroti dua program unggulan yaitu Misting Opa (penuntasan kemiskinan dan stunting lewat olahan pangan) serta kebun B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang pada 2025 diberikan ke 25 desa. “Kuningan menjadi satu dari empat daerah di Jawa Barat yang mendapat program B2SA, bahkan jumlahnya terbanyak secara nasional,” kata dia.

Sebagai mantan pejabat Bappeda, Wahyu juga mengingatkan kembali capaian Indeks Kesehatan Kuningan yang sempat berada di angka 84,48, dengan harapan hidup tertinggi di Jawa Barat. “Capaian ini jadi modal kita menuju Kabupaten Sehat,” ujarnya.

Dengan sederet inovasi, capaian, dan narasi kuat soal kesehatan, Kuningan berharap lolos dari verifikasi akhir. Targetnya jelas: meraih Swasti Saba 2025 sebagai pengakuan atas komitmen panjang mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera. (ali)

Related posts

Liga Nusantara, Proton FC Menang Telak Lawan Persebat Dengan Skor 6-0

Cikal

Kapolres Kuningan Sambangi Empat Bersaudara Yatim Piatu di Desa Timbang

Alvaro

Niru Program Prabowo, Ini Kata PMII untuk Retreat Pejabat Kuningan

Ceng Pandi

Leave a Comment