Di sisi hilir, pemerintah memperkuat distribusi pangan. Caranya dengan menguatkan jalur logistik lokal, memperbanyak operasi pasar murah, dan menggelar pasar pangan murah di titik-titik yang dianggap rawan gejolak harga.
Tak ketinggalan, pemda memanfaatkan teknologi informasi untuk memantau ketersediaan dan distribusi komoditas secara real time, sehingga intervensi bisa dilakukan lebih cepat saat terjadi anomali harga. Kolaborasi intensif dengan kelompok tani, UMKM lokal, hingga pelaku usaha skala menengah menjadi bagian dari ekosistem yang disiapkan Kuningan untuk memperkuat kemandirian pangan.
Semua komponen tersebut, menurut penilaian Pemprov Jabar dan BI, menjadi fondasi kokoh yang membuat Kuningan kembali layak membawa pulang Pinunjul Award. Capaian ini juga melengkapi sederet prestasi ekonomi daerah. Kuningan dalam beberapa tahun terakhir mengklaim berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif, menurunkan angka kemiskinan, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, dan mengawal inflasi tetap pada batas aman.
Dengan diraihnya Pinunjul Award keempat, Kuningan kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu daerah yang paling stabil secara ekonomi di Jawa Barat. Tantangannya kini adalah mempertahankan prestasi ini di tengah gejolak global, namun untuk saat ini, Kuningan kembali pulang dengan kepala tegak. (ali)
