Menurutnya, Kabupaten Kuningan masih menghadapi banyak keterbatasan, antara lain masih bergelut dengan kemiskinan, pengangguran, stunting, dan penanganan sampah yang masih belum terselesaikan. Kondisi tersebut merupakan realita yang tidak boleh ditutupi.
“Waktu dulu para pahlawan melawan para penjajah, kini kita melawan keterbelakangan dan ketimpangan, untuk itu kami terus berikhtiar dengan program-program yang berdampak nyata untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan, bahwa momen kemerdekaan tidak hanya menjadi pengingat atas perjuangan masa lalu, tetapi juga pemacu semangat masyarakat Kuningan untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam pembangunan. Karena itu, peringatan HUT RI ke-80 bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata rasa syukur sekaligus komitmen menjaga persatuan di tengah keberagaman.
“Semangat kebangsaan yang menyala di stadion Mashud Wisnusaputra pagi ini menjadi gambaran bahwa nilai kemerdekaan akan senantiasa hidup di hati rakyat,” pungkasnya. (Icu)