KUNINGAN – Ketua Pejuang Siliwangi Indonesia Bersatu (PSIB) Kabupaten Kuningan, Thomas Juharna, angkat suara terkait munculnya spanduk dukungan terhadap salah satu bakal calon bupati yang mencatut nama organisasinya. Spanduk itu diduga dipasang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan memunculkan kesan bahwa PSIB Kuningan mendukung salah satu kandidat.
“Saya tentu kaget mendapat laporan dari anggota soal spanduk itu. Tidak pernah ada kesepakatan internal, baik tertulis maupun lisan, untuk mendukung calon tertentu,” ujar Thomas, yang akrab disapa Nana, Jumat (19/7).
Nana menduga pencatutan itu dilakukan oleh oknum yang kalah dalam pemilihan internal sebelumnya, dan kini membawa nama organisasi seolah-olah mendukung calon tertentu dalam Pilkada Kuningan 2024.
“Kasihan calon yang namanya dicatut. Bisa-bisa dia hanya diberi gerbong kosong oleh bagong yang mengaku-ngaku membawa massa,” tegasnya.
Menurut Nana, PSIB adalah organisasi kemasyarakatan kejuangan yang berdiri sejak 1992 dan memiliki akar sejarah kuat sebelum Indonesia merdeka. Ia menegaskan bahwa PSIB bukan organisasi politik atau sayap partai.
“Sesuai instruksi Ketum kami, Jenderal Gautama, PSIB tidak boleh terlibat politik praktis, apalagi mendukung calon kepala daerah. Kami ormas kejuangan, bukan alat politik,” tuturnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh anggota PSIB di Kuningan untuk tetap solid menjaga marwah organisasi dan tidak terlibat dalam urusan dukung-mendukung calon kepala daerah. “Jangan sampai sejarah dan prinsip kejuangan kita dikotori oleh kepentingan sesaat,” tegas Nana. (ali)
