KUNINGAN – Usai menggelar audiensi dengan DPRD Kuningan dan sejumlah SKPD terkait persoalan daerah, Koordinator Audiensi, Firgy Ferdansyah, mengaku mendapat teror digital melalui pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal.
Audiensi sendiri membahas beberapa isu strategis, mulai dari penanganan Penerangan Jalan Umum (PJU), status jabatan OB Sekda, penanaman kelapa sawit, hingga dugaan keterlibatan anggota DPRD dalam pengelolaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Forum tersebut menyedot perhatian publik karena menyangkut tata kelola daerah dan akuntabilitas pejabat.
Namun, Firgy mengaku bahwa pasca pertemuan tersebut, ia menerima pesan mencurigakan berupa tautan undangan dari nomor asing.
“Banyak yang nge-WA, ada juga nomor tidak dikenal mengirim link undangan yang saya duga bermaksud meretas WhatsApp saya,” ungkap Firgy, Rabu, (10/9).
Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk intimidasi terhadap upaya mahasiswa menyuarakan kepentingan publik. “Kalau benar itu upaya intimidasi, saya kira ini cara yang tidak etis. Jangan sampai aspirasi mahasiswa dibungkam dengan cara-cara digital seperti itu,” tegasnya.
Meski begitu, dirinya menegaskan tak gentar dan akan tetap konsisten mengawal isu-isu yang dianggap menyangkut kepentingan masyarakat luas.
“Saya tidak akan mundur sedikitpun. Justru hal seperti ini semakin menguatkan komitmen kami untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” ujarnya.
Ia juga mengaku tidak bisa memberikan bukti konkret karena pesan mencurigakan tersebut langsung dihapus.
“Begitu saya lihat ada link yang janggal, saya langsung hapus. Jadi memang tidak ada jejak untuk ditunjukkan,” pungkasnya. (Icu)
