Cikalpedia
Wisata

Pj Bupati dan Sekda Kuningan Rayakan Tahun Baru di Puncak Ciremai

Foto bersama dalam istirahat sebelum melakukan pendakian gunung ciremai

KUNINGAN — Malam pergantian tahun baru menjadi momen penuh makna bagi Penjabat Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat dan Sekretaris Daerah Dian Rachmat Yanuar. Alih-alih merayakan dengan pesta kembang api, keduanya justru memilih mendaki Gunung Ciremai melalui jalur Cadas Poleng, Ipukan Cisantana, pada Minggu malam (31/12) pukul 19.30 WIB.

Langkah ini bukan semata bentuk kecintaan terhadap alam, melainkan juga simbol dari semangat baru yang ingin mereka bawa dalam menatap tahun 2024.

“Gunung Ciremai adalah anugerah luar biasa bagi Kabupaten Kuningan. Pendakian ini adalah bentuk syukur dan juga seruan moral bahwa pembangunan daerah harus selaras dengan kelestarian lingkungan,” ujar Pj Bupati Iip Hidajat.

Ia menambahkan, pendakian ke gunung tertinggi di Jawa Barat itu bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan juga perwujudan sinergi kolektif antara pemimpin daerah dan masyarakat untuk mencintai dan menjaga bumi pertiwi.

Sekda Dian Rachmat Yanuar yang dikenal gemar berolahraga, menyebut momentum ini memberi pengalaman spiritual dan ekologis yang luar biasa. Ia menekankan pentingnya menjaga alam di tengah ancaman pemanasan global yang makin nyata.

“Kita harus membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan. Alam bukan hanya tempat untuk dinikmati, tapi juga harus dilestarikan. Selamat Tahun Baru 2024, semoga Kuningan semakin maju dan sejahtera lahir batin,” kata Dian.

Dukungan terhadap langkah simbolik tersebut juga datang dari sejumlah aktivis lingkungan di Kabupaten Kuningan.

Boy Sandy, aktivis lingkungan, menyebut pergantian tahun di puncak gunung sebagai momentum refleksi ekologis.

“Bergantinya tahun harus disertai semangat baru dalam menjaga alam. Kalau kita gagal melestarikan lingkungan hari ini, maka kita sedang meruntuhkan peradaban generasi mendatang,” tegasnya.

Sementara itu, tokoh Anak Rimba (AKAR) Kuningan, Maman “Magic”, turut memberikan apresiasi terhadap aksi simbolik para pemimpin daerah. Ia berharap, semangat ini bisa menular dan menjadi gerakan bersama lintas elemen masyarakat.

Baca Juga :  Jaga Kelestarian Gunung Ciremai, BTNGC Gandeng DPR RI Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan

“Jika ingin tahu mengapa seseorang mendaki, maka mendakilah. Di sana kau akan mengerti cinta sejati pada alam: bukan hanya menerima, tapi juga memberi dan merawatnya,” ujarnya puitis.

Gunung Ciremai yang menjulang hingga 3.078 mdpl memang bukan sekadar lanskap alam, tetapi juga simbol kekuatan, ketahanan, dan harapan. Di tengah sorotan pembangunan dan perubahan iklim, pendakian para pemimpin ini menyiratkan pesan kuat: Kuningan tak hanya bergerak ke depan, tetapi juga naik ke atas — menuju puncak yang lebih bijak.

Related posts

Job Fair, Harapan Pencari Kerja atau Ajang Promosi Lembaga Pelatihan dan Perusahaan Penyalur Naker?

Cikal

431 Calon Haji Kuningan Dilepas, 1 Wafat Sebelum Berangkat

Cikal

Pasukan Hantu Turun ke Jalan, Satlantas Kuningan Kampanye Tertib Lalu Lintas

Cikal

Leave a Comment