KUNINGAN – Puluhan pelajar di SDN Kaduagung mengikuti program edukasi tentang gizi seimbang. Pada kesempatan itu setiap siswa dikenalkan pada pola memilih makanan yang sesuai dengan keseimbangan gizi.
Acara itu dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisa Kuningan. Mahasiswa mengemas kegiatan sesuai psikologi anak-anak SD yang menyenangkan dan interaktif. Para siswa diajak mempraktikan cara pengisian piring dengan memilih makanan sehat dan bergizi.
“Selain pengenalan singkat, Kami juga ajak langsung praktik mengisi piring makan dengan jenis yang benar menggunakan model makanan. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak akan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi sejak dini,” tutur Siti Dwi, selaku Koordinator Kegiatan, Rabu (27/8).
Peserta KKN yang di dalamnya terdapat mahasiswa Prodi Gizi itu mengajak siswa SD, khususnya kelas 4 supaya paham dan membiasakan pola makan sehat dan bergizi. Alasan memilih kelas 4 dan lebih tinggi di atasnya mengingat usia tersebbut sudah mampu memahami konsep yang lebih kompleks dan mulai mandiri dalam memilih makanan, termasuk jajajan.
“Tingginya prevalensi stunting (kekerdilan) dan permasalahan gizi pada anak Indonesia, harus ditangani semua pihak, termasuk mahasiswa,” ungkapnya.
Selain mengenalkan makanan bergizi, pihaknya juga menyinggung kebiasaan jajan sembarangan dan konsumsi makanan tinggi gula serta lemak di kalangan anak SD. Menurutnya, fenomena itu snagat mengkhawatirkan karena mengancam kesehatan anak.
“Edukasi dini tentang gizi diharapkan dapat membentuk kebiasaan makan yang baik sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi,” tuturnya.
Dengan metode edukasi yang interaktif itu Dwi berharap, anak-anak tidak merasa sedang diajar tetapi diajak bermain sambil belajar, sehingga materi dapat diterima dengan lebih efektif. Lebih lagi, dengan menggunakan media belajar yang kreatif dan menarik diharapkan bisa memudahkan pemahaman anak-anak.
“Ini adalah bentuk pengabdian nyata kami kepada masyarakat. Melalui edukasi kecil ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang lebih sehat dan berkualitas,” pungkasnya diamini Salma Fadilah yang menjadi tutor edukasi tersebut. (San)
