KUNINGAN – Suasana Puskesmas Luragung mendadak dipenuhi puluhan siswa berseragam pramuka pada Jumat siang (3/10/2025). Mereka datang bukan untuk vaksinasi atau pemeriksaan rutin, melainkan karena mengalami gejala mual, pusing, dan sakit perut yang diduga akibat keracunan makanan. Seluruh korban merupakan pelajar SMAN 1 Luragung yang sehari sebelumnya mengonsumsi menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Risma, salah seorang kerabat korban, mengisahkan gejala mulai dirasakan sejak Kamis malam. “Semalem teh memang mual dan pusing, terus kaya biasa aja sekolah, tiba-tiba pas di sekolah katanya perutnya sakit dan pusingnya tambah parah,” tutur Risma sambil mendampingi adiknya yang terbaring di ruang perawatan.
Menurut informasi yang dihimpun, menu MBG yang dibagikan Kamis kemarin berupa ayam kecap, acar timun, tempe atau tahu, nasi putih, dan buah anggur. Dari sekian lauk, sebagian siswa menduga ayam kecap sebagai pemicu keracunan. “Kayanya dari ayamnya a, soalnya kata adik saya kaya berlendir gitu ayamnya,” ucap kerabat siswa lain.
Kabar dugaan keracunan ini cepat menyebar di kalangan orang tua. Sejak menjelang shalat jumat mereka berbondong-bondong mendatangi Puskesmas Luragung. Beberapa tak kuasa menahan tangis ketika melihat putra-putrinya mendapatkan perawatan medis dengan infus terpasang di lengan.
Pihak sekolah segera mengambil langkah darurat dengan menghentikan sementara distribusi MBG untuk SMAN 1 Luragung hingga penyebab pasti insiden ini terungkap. “Kami tidak ingin ambil risiko sebelum ada hasil pemeriksaan resmi,” kata salah seorang guru yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, tim medis di Puskesmas dibantu tenaga kesehatan tambahan untuk menangani lonjakan pasien. “Kondisi sebagian besar siswa stabil, namun kami tetap observasi intensif agar tidak ada yang memburuk,” ujar seorang perawat.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak dinas kesehatan setempat masih melakukan investigasi. Sampel makanan diduga penyebab keracunan telah dibawa untuk diuji di laboratorium. Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, dikabarkan telah memerintahkan jajarannya memastikan penanganan cepat sekaligus mengevaluasi mekanisme distribusi MBG.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat yang digulirkan sejak awal tahun ajaran baru. Tujuannya, meningkatkan gizi siswa sekaligus meringankan beban orang tua. Namun, kasus di Luragung ini menjadi catatan serius mengenai standar pengolahan dan distribusi makanan di lapangan.
Meski sebagian besar siswa telah mendapatkan penanganan awal, keresahan tetap menyelimuti orang tua. “Kami berharap segera jelas apa penyebabnya. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi,” kata Risma. (icu)
1 comment
Mudah – mudahan pak Prabowo melihat kondisi di daerah, jangan cuma denger bisikan setan para pejabatnya… Anak – anak penerus bangsa ini bukan kelinci percobaan dari BGN….