Para remaja yang menjalani rehabilitasi diberikan pendampingan psikologis dan pembinaan karakter agar tidak kembali terjerumus dalam penggunaan narkoba.
”Rata-rata anak pelajar itu mulai mengenal narkoba dengan coba-coba, kemudian ditambah faktor lingkungan atau pergaulan yang kurang sehat, mungkin ini khusus untuk orang tua agar terus memantau perkembangan anaknya supaya tidak terjerumus menyalahgunakan narkoba,” ujarnya.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat, terutama para orang tua dan tenaga pendidik, untuk lebih meningkatkan kepedulian serta pengawasan terhadap perilaku anak-anak dan peserta didik. Pengawasan sejak dini dinilai menjadi langkah penting untuk mencegah generasi muda dari jeratan narkoba yang dapat merusak masa depan mereka.
”Saya menghimbau kepada masyarakat, terutama kalangan pelajar, jangan coba-coba menyalahgunakan obat-obatan terlarang yang masuk dalam kategori narkotika dan jangan sampai terbawa rujuk pergaulan untuk memakai narkoba,” imbaunya.
“Kemudian, untuk orang tua dan guru harus senantiasa mewaspadai serta mengawasi anak dan muridnya dalam keseharian. Kami harap, khususnya kepada seluruh pihak untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan pentingnya menjaga diri dari bahaya narkoba,” pungkasnya. (Icu)
