KUNINGAN – Subuh 27 Juli lalu, Kuningan mendadak riuh oleh langkah kecil ribuan anak. Dari Masjid Agung Syiarul Islam hingga musala di pelosok desa, barisan mereka memenuhi saf. Target panitia hanya sepuluh ribu peserta, tapi jumlah yang hadir membeludak, mencapai 50.776 anak muslim.
Gelombang itu lahir dari Gerakan Sholat Subuh Berjamaah Anak Muslim, program unggulan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kuningan bersama pemerintah daerah. “Wajib diapresiasi. Gerakan ini betul-betul menginspirasi, bermanfaat dunia-akhirat, terutama bagi anak-anak sebagai generasi kita semua,” kata H Rokhmat Ardiyan, anggota DPR RI sekaligus Dewan Pakar DMI Kuningan, dalam acara Silaturahmi dan Tasyakuran DMI di Masjid Agung Syiarul Islam, Kamis, (21/8/2025).
Ardiyan menyebut program ini layak diadopsi secara nasional. Menurutnya, pemakmuran masjid tak boleh berhenti pada bangunan fisik. “Jika ada masjid atau musala belum memiliki penerangan, ada pemasangan listrik gratis. Bila rumah pengurus DKM tidak layak huni, ada program rutilahu. Termasuk program PIP bagi anak-anak,” ujarnya.
Ketua DMI Kuningan, Dr Ugin Lugina, menyebut capaian ini buah kerja kolektif. Program Masjid Ramah Anak itu digerakkan bersama Pemkab Kuningan, Kementerian Agama, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, forum camat, hingga paguyuban kepala desa. “Alhamdulillah, target 10 ribu justru tembus 50 ribu lebih. Ini berkat dukungan DMI kecamatan, DKM desa, alim ulama, tokoh masyarakat, dan tentu orang tua,” katanya.
Dua tahun terakhir, DMI Kuningan fokus pada pemberdayaan jamaah dewasa. Tahun ini fokus bergeser ke anak-anak. Gerakan Subuh berjamaah membuktikan kekuatan kolaborasi, anak hadir, orang tua mendampingi, pengurus masjid menggerakkan. “Keterpaduan ini hidayah dari Allah SWT, lahiriah hasil kerja keras semua pihak,” ujar Ugin.
DMI Kuningan memastikan gerakan ini tidak berhenti pada seremoni. Kesepakatan dengan pemerintah daerah menghasilkan tindak lanjut kegiatan akan dijalankan rutin, sebulan sekali, seminggu sekali, bahkan setiap hari sesuai proporsinya. DMI pusat pun sudah menjadikannya dokumen nasional.
Acara silaturahmi dan tasyakuran turut dihadiri Staf Ahli Bupati Kuningan Agus Basuki, Ketua MUI Kuningan KH Dodo Syarif Hidayatullah, Dewan Penasehat DMI HR Yayan Sofyan, serta perwakilan BKPRMI. (rls/ali)
