Kemudian, pihak keluarga juga harus mengurangi atau membasmi sumber makanan ular di dalam dan sekitar rumah. Menurutnya, ular tertarik ke rumah karena ada hewan pengerat seperti tikus, katak, atau burung kecil. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memastikan rumah bebas tikus, menyimpan makanan di tempat yang rapat, dan tidak membuang sampah sembarangan.
“Bisa dengan menutup tempat penyimpanan makanan hewan peliharaan, atau menggunakan pengusir ular alami dengan cara menaburkan belerang (sulfur), kapur barus, atau bubuk serai wangi di sekitar rumah. Ular tidak suka bau tajam,” ungkapnya.
Selain cara-cara tersebut, mengusir ular secara alami juga bisa dilakukan dengan menanam tanaman pengusir ular seperti serai wangi, bawang putih, atau sambung nyawa di pekarangan. Kemudian, pelihara juga hewan yang bisa mengusir ular seperti ayam, bebek, atau kucing.
“Ayam, bebek dan kucing dikenal dapat membantu mengurangi populasi ular dan hewan kecil lain yang menjadi mangsa ular,” tuturnya.
Andri juga mengingatkan supaya masyarakat waspada di musim hujan dan pancaroba. Menurutnya, ular lebih aktif saat musim hujan dan pancaroba karena mereka mencari tempat hangat dan kering. Ia juga menyarankan supaya rutin memeriksa sepatu, tumpukan pakaian, atau barang sebelum digunakan, terutama jika diletakkan di luar rumah, garasi, atau gudang.
“Adakan juga kerja bakti rutin untuk membersihkan lingkungan. Jika memungkinkan, undang kami, petugas damkar, atau komunitas reptil untuk sosialisasi penanganan ular,” pungkasnya. (Ceng)

2 comments
Hello! I sent a request but haven’t received a response yet. I would be very grateful if you could contact me via WhatsApp.
wa.me/+380951034806
Hello! I sent a request but haven’t received a response yet. I would be very grateful if you could contact me via WhatsApp.
wa.me/+380508607093