KUNINGAN – Semangat dakwah moderat di Kuningan kini menggema di tingkat nasional. Imas Siti Maesaroh, anak muda putra daerah yang kini berusia 20 tahun lolos sebagai peserta Pembibitan Calon Da’i Muda (PCDM) 2025 Kementerian Agama RI.
Prestasi itu tidak datang seketika. Rupanya, mahasiswi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon jurusan Pendidikan Agama Islam ini sejak kecil sudah terbiasa aktif di kegiatan keagamaan di tingkat kecamatan. Ketika duduk dibangku SMA, kiprahnya semakin meluas hingga tingkat kabupaten, lalu mewakili Kuningan di ajang tingkat Ciayumajakuning.
Konsistensi dan tekad kuat itulah yang akhirnya mengantarkannya menjadi salah satu kader da’i muda pilihan di tingkat nasional tahun ini.
Pengalaman tersebut menjadi momen berharga ketika ia dikukuhkan langsung sebagai kader da’i muda oleh Menteri Agama RI, Dr. Nasaruddin Umar. Menurutnya, kesempatan tersebut menjadi langkah besar dalam menyiapkan generasi pendakwah yang tidak hanya kuat secara keilmuan, tetapi juga mampu memahami realitas sosial.
“Program ini membekali kami dengan ilmu agama yang mumpuni keterampilan komunikasi, serta pemahaman sosial budaya di masyarakat. Ini adalah bekal pentingn untuk berdakwah secara moderat dan relevan,” ujarnya, Rabu (20/8)
Sesuai program tersebut Imas berharap, para da’i muda tidak fokus pada penguasaan ilmu agama, tetapi juga bisa berperan dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Hal tersebut sejalan dengan tema besar PCDM 2025 Kemenag RI. Lebih dari itu, ia menekankan pentingnya dakwah digital sebagai ruang baru generasi muda.
“Dakwah saat ini tidak mesti di mimbar, tetapi media social, dan platform online menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan. Da’i muda harus memanfaatkannya untuk menyebaran pesan positif, merangkul anak muda, dan memperbaiki citra Islam,” jelasnya.
Karen hal itu, Ia berpesan supaya generasi muda agar bijak dan bisa menggunakan teknologi. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan untuk kepentingan yang lebih luas, termasuk menjadi sarana dakwah yang kreatif dan sesuai kebutuhan zaman.
“Gunakanlah media sosial dengan hal-hal yang bermanfaat. Di era digital ini, dakwah bisa dilakukan dengan cara yang lebih kreatif dan menarik, sehingga mampu menjangkau lebih banyak kalangan,” pesannya.
Prestasi Imas menjadi bukti bahwa anak muda Kuningan memiliki potensi besar dalam kancah nasional. Dari langkah kecil di tingkat kecamatan hingga pengukuhan sebagai kader da’i muda nasional. Kisahnya menjadi inspirasi tentang kesungguhan, ketekunan dan semangat dakwah yang sejuk serta membangun peradaban. (Icu)
