Disampaikan salah satu jurnalis di kuningan, Elly menyebutkan spanduk ini bentuk kekecewaan dari dunia jurnalis dengan statmen gubernur yang terhormat cukup dengan media dia saja, dan media lain bisa mengutip.
“Keberadaan kami sebagai insan pers berarti tidak dianggap, saya berharap pak gubernur bisa lebih bijak mengeluarkan statmen, dan insan pers hargai,” kata Elly.
Ditambahkan jurnalis lainnya, Ali bahwa media bagian dari 4 pilar kebangsaan, apapun medianya adalah corong bagi masyarakat, terlepas saat ini ada media sosial itu hanya bisa jadi milik pribadi, berbeda dengan produk media atau jurnalis, semua ada pertanggungjawabannya.
“Jangan sampai kalimat yang disampaikan ke Medsos malah menyakiti teman – teman kita jurnalis maupun profesi yang lain,” ujar Ali.
Terlepas adanya efisiensi, Ali menyebutkan bahwa memang situasi negara saat ini sedang tidak baik – baik saja, dan semua merasakan.
“Kita juga ikut perih dengan adanya efisiensi, tapi jangan sampai disakiti. Kalau memang efisiensi semua merasakan jangan hanya masyarakat saja yang merasakan tapi pejabat tidak,” ungkap Ali.
Langkah ini, menurut Ali juga menjadi peringatan untuk para kepala daerah di Jawa Barat jangan sampai terbawa arus dengan rajin membuat konten seperti yang dilakukan Gubernur Jabar, namun tidak bekerja dengan maksimal menjalankan tugasnya. (red)
