”Kami ingin di seluruh Kecamatan Luragung bisa terorganisir dalam pengelolaan sampah. Misalnya, Desa Luragung Tonggoh bisa menciptakan suatu seni dari limbah sampah, Desa Dukuhmaja tentang pengelolaan organiknya dan desa-desa yang lain juga. Jadi, sampah itu benar-benar menjadi bermanfaat kedepannya,” jelasnya.
Sementara itu, H. Rokhmat Ardiyan, dalam sambutannya mengapresiasi semangat dan kepedulian masyarakat terhadap berbagai persoalan daerah, terutama isu lingkungan dan ekonomi lokal. Ia menegaskan bahwa aspirasi masyarakat akan menjadi bahan penting dalam memperjuangkan program-program yang berpihak kepada masyarakat di tingkat pusat.
“Saya sangat mengapresiasi gagasan dan inisiatif masyarakat di sini. Persoalan sampah memang bukan hal sepele, karena berdampak luas terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Maka, diperlukan sistem pengelolaan yang terintegrasi, melibatkan desa, pemerintah daerah, dan dukungan dari kementerian terkait,” ujarnya.
Tidak hanya menampung persoalan sampah, ia juga mengakomodir berbagai keluhan masyarakat, khususnya para petani yang selama ini menghadpi persoalan terkait ketersediaan air untuk irigasi. Menurutnya, permasalahan irigasi menjadi salah satu faktor krusial yang mempengaruhi produktivitas pertanian di wilayah timur Kabupaten Kuningan.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih melalui perbaikan saluran irigasi, optimalisasi sumber air, serta pembangunan insfratruktur pendukung pertanian lainnya.
“Saya ingin mendengar dan menyaksikan secara langsung apa saja yang dirasakan oleh masyarakat. Tentu, banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama perbaikan irigasi. Tadi saya langsung nelpon ke pa kadis PUTR untuk segera memperbaiki irigasi sungai agar bisa mengalir di sawah. Karena di luragung ini produksi padi luar biasa dan ini juga sejalan dengan program bapak prabowo yakni ketahanan pangan,” ujarnya. (Icu)
