Hanya saja Ia menilai, efek domino larangan tersebut belum sesuai harapan. Pihaknya belum merasa dampak besar peralihan siswa dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ia bertanya, apakah kebijakannya yang belum diterapkan di Kuningan atau memang ada strategi lain dari kalangan pelajar ketika berangkat dan pulang sekolah.
“Kalau diperhatikan, saya lihat di sekolah masih banyak yang bawa motor, mungkin belum berjalan,” ujarnya.
Ia juga menilai, larangan membawa kendaraan bagi pelajar yang belum memiliki SIM tersebut belum ada tindaklanjutnya. Baik mengkroscek ke sekolah atauun ada Kerjasama dengan pihak kepolisian untuk merajia secara masif.
“Seharusnya, ngajak pihak lain seperti Polres misalnya. Karena yang saya tahu perihal keberlakuan SIM itu kan ada di Polisi,” pungkasnya. (Icu)