KUNINGAN – Krisis sampah plastik di Sungai Cisanggarung, Kabupaten Kuningan, makin mengkhawatirkan. Volume limbah yang terus meningkat tak hanya merusak ekosistem air, tetapi juga mengancam kesehatan lingkungan warga sekitar.
Menanggapi situasi tersebut, pemerintah Desa Dukuhmaja bersama sejumlah komunitas dan organisasi masyarakat menggelar aksi “Sapu Bersih Sampah Sungai Cisanggarung”, Sabtu, 13 Juli 2024. Aksi ini melibatkan banyak pihak, termasuk GP Ansor Kuningan, Yayasan Lengkang Wijaya, Komunitas Thowaf Nahdliyin, MWC NU Luragung, PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Luragung, Komunitas Jaga Kali Cirebon, serta masyarakat setempat.
“Kami sangat menghargai kepedulian yang ditunjukkan semua pihak. Ini jadi langkah penting memotivasi warga untuk menjaga lingkungan,” kata Kepala Desa Dukuhmaja, Rasidin.
Selama lebih dari tiga jam, para peserta menyusuri aliran sungai, memunguti sampah dari bantaran hingga ke bendungan perbatasan Desa Benda. Sampah plastik mendominasi, mulai dari kemasan makanan hingga botol dan kantong kresek.
Ketua GP Ansor Kuningan, Aras, menilai kebersihan sungai adalah tanggung jawab kolektif yang harus dimulai dari kesadaran individu.
“Jangan tunggu rusak parah baru peduli. Menjaga lingkungan dimulai dari hal sederhana, seperti tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua PAC Pemuda Pancasila Luragung, Ewo, mengajak masyarakat untuk terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Baginya, kebiasaan kecil seperti itu punya dampak besar bagi kelestarian sungai.
Koordinator Komunitas Thowaf Nahdliyin, Cak Imin, menyebut gerakan ini sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap negeri.
“Kita tidak hanya berdakwah soal moral, tapi juga soal lingkungan. Kebersihan adalah bagian dari iman,” tegasnya.
Dari sisi pengelolaan sampah, Koordinator Komunitas Jaga Kali, Prof. Selamat Hidayat, menambahkan bahwa sampah sebenarnya punya potensi ekonomi jika dikelola dengan baik.
“Sampah organik bisa jadi pupuk, sampah plastik bisa didaur ulang jadi kerajinan. Tapi semua tergantung kesadaran kolektif masyarakat dan dukungan dari pemerintah,” jelasnya.
Peserta aksi berharap kegiatan ini bisa memantik kesadaran publik untuk menjaga kebersihan sungai. Sungai Cisanggarung, yang selama ini menjadi sumber air dan kehidupan, dinilai punya potensi besar sebagai kawasan wisata jika terus dijaga dan dikembangkan.
“Kami ingin Sungai Cisanggarung tak hanya bersih, tapi juga bisa jadi kebanggaan Kuningan,” kata salah satu relawan dari Yayasan Lengkang Wijaya. (ali)
