Justru, lanjut Sri, dirinyalah yang memberikan pemghargaan dan banyak berterima kasih kepada para aktivis atau pekerja sosial masyarakat yang menjadi garda terdepan dalam mengadvokasi para penyandang difabel. Semangat dan kegigihan PSM patut penjadi contoh masyarakat dalam menjunjung tinggi kebersamaan dan persaudaraan.
”Saya berterima kasih sekali kepada pekerja PSM, terutama pada relawan lapangan, sudah bekerja keras dan bekerja sama melakukan pendataan, mengadvokasi dan lain sebagainya,” tambahnya.
Sri berharap, peringatan hari disabilitas menjadi momentum serius dan pengingat bagi pemerintah supaya bisa memberikan perhatian dan layanan disabilitas. Lebih lagi, jumlah disabilitas di Kuningan yang sudah terdata tembus 1.200 orang.
“Harapan kami kedepan, pemerintah daerah bisa memfasilitasi rumah khusus untuk mereka. Setelah kami turun ke lapangan itu jumlahnya sangat banyak, dan mudah-mudahan pemerintah bisa mempunyai anggaran khusus untuk penyandang disabilitas,” ujarnya.
Ia juga mendorong kepada pemerintah daerah untuk membuka ruang pelatihan kerja untuk penyandang disabilitas. Menurutnya, penyandang disabilitas mempunyai kemampuan potensi yang tidak kalah dengan masyarakat lainnya, hanya saja mereka membutuhkan ruang, fasilitas, serta pendampingan yang tepat.
”Penyandang disabilitas itu mempunyai kemampuan, seperti halnya pengendara, termasuk di Kuningan ada salah satu Kepala Dinas, dan itu saya harap bisa diperluas lagi oleh penyandang disabilitas yang lainnya,” pungkasnya. (Icu)
