KUNINGAN – Kafilah Kabupaten Kuningan menorehkan tinta emas dalam ajang Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Provinsi Jawa Barat yang digelar di Komplek Sarana Olahraga (SOR) R.A.A. Adi Wijaya, Garut, Jumat–Sabtu, 27–28 Juni 2025.
Dalam kompetisi yang diikuti ratusan pelajar Sekolah Dasar dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat itu, kontingen Kuningan berhasil menyabet tiga gelar juara dari delapan cabang yang dipertandingkan.
Kemenangan ini bukan sekadar capaian angka. Di tengah ketatnya persaingan, nama Kalea Alzena Sopian dari SDIT Muumtaz Cidahu tampil gemilang dengan memboyong Juara Pertama Musabaqah Hifzil Qur’an (MHQ) Putri, menempatkannya di puncak daftar para hafizah muda terbaik Jawa Barat.
Sementara itu, dari cabang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Nazla Taqiyatul Hasifah, siswi SDIT Radhiyatam Mardhiyah Kecamatan Darma, turut mengharumkan nama daerah dengan raihan Juara Ketiga. Disusul Mohammad Arka Argia, yang meraih Juara Harapan Tiga Lomba Seni Qasidah Rebana (LSQR), membuktikan bahwa seni islami juga tumbuh subur di bumi Kuningan.
Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI Kabupaten Kuningan, Nurdin Mubaroq, S.Pd.I., tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Tentunya prestasi ini harus kita syukuri. Ini adalah buah dari kerja sama semua pihak, terutama para siswa yang telah berjuang keras dan guru pembimbing yang penuh kesabaran,” ujar Nurdin, Minggu, (28/6/2025).
Menurutnya, perolehan medali emas merupakan target utama tahun ini. “Alhamdulillah, berkat doa dan usaha semua pihak, hal tersebut bisa tercapai,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia menaruh harapan besar terhadap masa depan kafilah PAI Kuningan. “Kami ingin di tahun-tahun mendatang, capaian ini bukan sekadar diulang, tapi juga dilampaui. Target kami selanjutnya adalah meraih prestasi di tingkat nasional,” Ujarnya.
Sebelum keberangkatan ke Garut, Kafilah PAI Kabupaten Kuningan dilepas langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, U. Kusmana, S.Sos., M.Si., pada Selasa, 24 Juni 2025. Dalam sambutannya, Kusmana menyatakan optimisme terhadap para peserta.
“Anak-anak kita punya semangat besar dan potensi luar biasa. Saya percaya mereka bisa membawa nama baik Kuningan,” katanya saat pelepasan kafilah.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dan guru pembimbing. “Mereka adalah fondasi utama yang membentuk karakter dan kemampuan anak-anak. Keberhasilan ini adalah keberhasilan kolektif—hasil dari sinergi yang solid,” tutup Kusmana.
Ajang Pentas PAI Tingkat Jawa Barat bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga ruang pembuktian bahwa pendidikan agama dapat mencetak generasi muda yang berprestasi, berkarakter, dan siap tampil di level yang lebih tinggi. Kuningan baru saja memberi bukti. (red)

1 comment
Respect to author, some excellent information .