Cikalpedia
Pemerintahan

Tuti Tinjau Rumah Reyot, Janji Percepat Bantuan Rutilahu

KUNINGAN – Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, melakukan kunjungan lapangan ke sebuah rumah warga yang masuk kategori rumah tidak layak huni (rutilahu) di Dusun Dayeuhkolot, Desa Cageur, Kecamatan Darma, akhir pekan lalu. Kehadirannya menjadi bentuk perhatian langsung pemerintah terhadap kondisi warga miskin ekstrem di wilayah selatan Kuningan.

Dalam kunjungan tersebut, Tuti yang akrab disapa Amih, didampingi Kepala Dinas Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), perwakilan Dinas Sosial, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan. Mereka menyambangi rumah milik Ibu Kartinah, yang kondisinya memprihatinkan dengan dinding rapuh dan atap nyaris runtuh.

“Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui kegiatan monitoring dan verifikasi lapangan terus menunjukkan komitmennya dalam upaya penanganan rumah tidak layak huni,” ujar Tuti saat ditemui di lokasi.

Tuti menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi bagian dari strategi sistematis Pemkab Kuningan dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Ia menegaskan bahwa setiap rumah warga yang masuk data rutilahu akan dikawal secara langsung oleh pemerintah, termasuk proses administrasi bantuan.

“Kami ingin memastikan bantuan yang dijanjikan negara benar-benar tepat sasaran dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Langkah Tuti ini sekaligus memperkuat narasi keberpihakan pemerintah kepada kelompok masyarakat yang hidup dalam ketimpangan infrastruktur dan pelayanan dasar.

Sementara itu, Kepala Disperkimtan, M. Mutopid, menyebutkan bahwa pihaknya terus berupaya mempercepat proses penanganan rumah tidak layak huni melalui berbagai skema bantuan, baik APBD, APBN, maupun CSR.

“Langkah ini tidak hanya menargetkan rumah layak, tetapi juga sebagai bagian dari strategi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat di Kuningan,” ujar Mutopid.

Ia juga menyebutkan bahwa verifikasi lapangan menjadi kunci agar tidak ada bantuan yang salah sasaran, sekaligus membuka peluang intervensi cepat bagi rumah-rumah yang dalam kondisi darurat.

Baca Juga :  DPRD Ciamis Setujui Rencana Perubahan KUA-PPAS 2025, Fokus pada Pertanian dan Infrastruktur

Kunjungan Tuti ke rumah Kartinah menjadi potret nyata bahwa di tengah gempuran proyek pembangunan besar, masih banyak warga Kuningan yang hidup dalam kondisi jauh dari standar kelayakan. Kartinah, seorang janda lansia, tinggal sendirian di rumah reyot yang sebagian besar materialnya sudah lapuk dimakan usia.

Wajah haru terpancar saat rombongan pejabat datang. Baginya, kunjungan itu membawa harapan baru setelah bertahun-tahun menunggu uluran bantuan.

“Mudah-mudahan ini jadi awal dari perubahan,” ucap Kartinah lirih.

Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa pembangunan sejati bukan soal beton dan bangunan tinggi, melainkan tentang keberanian menyentuh persoalan-persoalan di akar rumput. Pemerintah daerah dituntut hadir tidak hanya dalam pidato dan rapat, tetapi langsung menyapa rakyatnya—seperti yang dilakukan Amih Tuti. (ali)

Related posts

Setelah Kotak Band, Kuningan Akan Digoyang The Bagindas

Ceng Pandi

Rotasi Jabatan di Kuningan Menunggu Restu Kemendagri dan BKN

Cikal

Wakasad Tinjau Lahan Yonif TP 839/Satria Abyakta di Kuningan, Soroti Kesiapan Marshalling Area

Cikal

Leave a Comment