Menurut Sukarno, kegiatan seperti ini menjadi pilar penting dalam proses pemulihan kepribadian narapidana. Tidak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga membantu mereka memahami arti kehidupan, tanggung jawab, dan pengampunan. “Kami berharap setelah bebas nanti, mereka dapat kembali ke masyarakat dengan semangat baru dan menjadi pribadi yang lebih baik,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung tertib dan penuh kekhusyukan itu mendapat sambutan hangat dari para warga binaan. Mereka tampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara, baik dalam lantunan doa maupun dalam mendengarkan ceramah pembinaan. Di balik tembok pemasyarakatan, nilai-nilai kemanusiaan dan keimanan terus tumbuh, menjadi pengingat bahwa setiap manusia memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki diri.
Semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama di lingkungan lapas menjadi cerminan nyata bahwa pembinaan tidak hanya menyentuh aspek kedisiplinan dan keterampilan, tetapi juga menguatkan sisi spiritual, moral, dan kemanusiaan para warga binaan. Dari tempat inilah, secercah harapan untuk kehidupan yang lebih baik mulai bersemi. (ali)
