KUNINGAN – Pemerintah Desa Gewok, Kecamatan Garawangi, angkat bicara terkait pemberitaan salah satu warganya yang tinggal di kebun pisang. Melalui Sekretaris Desa, Sarnadi, pihak desa mengklarifikasi bahwa warga yang akrab disapa Idoy tersebut telah beberapa kali menerima bantuan dari pemerintah desa.
“Setiap ada bantuan, pasti kami salurkan ke Idoy. Termasuk BLT Dana Desa, bahkan untuk kebutuhan administrasi seperti pembuatan KTP dan KK kami bantu secara gratis. Itu bentuk kepedulian kami,” ungkap Sarnadi kepada Cikalpedia.id, Selasa (22/7).
Sarnadi juga menuturkan bahwa sebelumnya Idoy sempat menjalani usaha jual beli kambing bersama rekannya. Bahkan pihaknya juga memfasilitasi tempat tinggal di Dusun 2. Namun, karena diduga terjadi ketidakharmonisan dalam hubungan bisnis tersebut, Idoy memilih untuk menarik diri dari lingkungan masyarakat.
“Idoy memilih hidup terpisah karena keinginannya sendiri. Ia sudah terbiasa tinggal di kebun, bahkan sebelum tinggal di kebun pisang, ia pernah hidup di Bunigeulis dalam kondisi serupa,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihak Pemdes Gewok menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam saat mengetahui Idoy berniat tinggal di kebun. Bahkan, sempat dilakukan upaya pencegahan dan penawaran rumah kosong oleh pihak desa, namun ditolak oleh yang bersangkutan.
“Kami sudah wanti-wanti agar tidak pindah ke kebun dan sempat menawarkan tempat tinggal lain yang layak, tapi ia menolaknya,” tambah Sarnadi.
Dengan adanya klarifikasi ini, Pemerintah Desa Gewok berharap tidak terjadi kesalahpahaman publik terkait komitmen dan kepedulian pemerintah desa terhadap warganya. Menurutnya, berbagai upaya dan pendekatan sudah dilakukan secara humanis dan mengedepankan dialog. (Icu)
