KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan kembali menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting dengan menggelar Rembuk Stunting 2024 yang dilaksanakan di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Selasa (2/7). Kegiatan ini menjadi forum kolaboratif antara pemerintah daerah, mitra kerja, dan berbagai pemangku kepentingan dalam percepatan penanganan stunting.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Wakil Bupati H. M. Ridho Suganda selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Ketua Komisi IV DPRD Kuningan, unsur Forkopimda, pimpinan SKPD, serta mitra kerja TPPS.
Angka Stunting Masih Tinggi
Dalam sambutannya, Bupati Acep menyoroti masih tingginya angka stunting di Kuningan. Ia mengungkapkan bahwa penurunan angka stunting sempat menunjukkan tren positif sebelum pandemi, namun kembali naik pasca-Covid-19.
“Stunting ini menyangkut masa depan generasi kita. Maka dari itu, ini menjadi tanggung jawab bersama. Ini juga merupakan proyek strategis nasional sebagaimana diamanatkan dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021,” tegas Acep.
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menurunkan prevalensi stunting dan mendorong para pengambil kebijakan untuk serius dalam menangani isu ini.
Data dan Infrastruktur Memadai, Tinggal Aksi Nyata
Wakil Bupati Ridho Suganda menyampaikan data terkini bahwa jumlah balita sasaran mencapai 77.863 anak, dengan 69.239 balita telah ditimbang. Selain itu, terdapat 50.966 remaja putri yang juga menjadi sasaran intervensi.
“Dengan dukungan 37 puskesmas, 1.438 posyandu, dan 1.373 antropometri kit, kita telah mencapai 95% ketersediaan alat ukur. Artinya, infrastruktur kesehatan sudah relatif memadai. Tinggal bagaimana implementasi program kita di lapangan,” ujar Ridho.
Ia mengajak seluruh pihak untuk tetap optimis dan meningkatkan kolaborasi guna mempercepat penurunan angka stunting di Kuningan.
7 Komitmen Bersama Tekan Stunting
Rembuk stunting kali ini menghasilkan tujuh poin komitmen yang ditandatangani bersama sebagai bentuk keseriusan semua pihak dalam mengatasi persoalan stunting, di antaranya:
- Pemkab Kuningan dan SKPD berkomitmen melaksanakan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting.
 - Mendukung Rencana Aksi Terintegrasi Penurunan Stunting.
 - Mendorong pembiayaan kegiatan dari APBD, APBN, CSR, dan sumber dana lainnya.
 - Seluruh RS, baik pemerintah maupun swasta, berperan aktif dalam penanganan stunting.
 - Keterlibatan ormas, organisasi profesi kesehatan, perusahaan dan ritel untuk mendukung program stunting terintegrasi.
 - Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta rapat koordinasi berkala.
 - Pengembangan potensi pangan lokal untuk penyediaan makanan tambahan bergizi.
 
Melalui forum rembuk ini, Pemerintah Kabupaten Kuningan menegaskan tekadnya untuk menjadikan penurunan stunting sebagai prioritas pembangunan daerah, demi menciptakan generasi emas Kuningan yang sehat, cerdas, dan unggul.
