KUNINGAN — Arya Permana Graha, Bendahara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menyatakan tekadnya untuk terus membawa program-program dari pemerintah pusat ke tanah kelahirannya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Kemah Jurnalis bersama puluhan wartawan di objek wisata Waduk Darma.
Meski belum duduk di kursi legislatif, Arya mengaku selama ini telah mengawal dan mengarahkan sejumlah program pemerintah pusat ke Kuningan melalui berbagai jalur non-legislatif. Namun, ia menyadari bahwa efektivitas perjuangannya akan jauh lebih kuat jika dirinya duduk sebagai anggota DPR RI.
“Saya ingin lebih maksimal membawa program ke Kuningan. Insya Allah, kalau terpilih jadi anggota DPR RI nanti, ruang gerak dan daya dorongnya akan jauh lebih besar,” ujar Arya.
Arya yang kembali mencalonkan diri untuk kursi DPR RI dari Dapil Jabar X menegaskan bahwa pencalonannya kali ini adalah kelanjutan dari niat dan perjuangannya di 2019 lalu, yang belum membuahkan hasil.
“Kegagalan di 2019 bukan akhir. Ini hanyalah tujuan yang tertunda. Di 2024 saya kembali maju dengan semangat baru dan jaringan yang lebih kuat,” kata Arya optimis.
Tak sekadar wacana, Arya rutin turun langsung ke masyarakat setiap akhir pekan, melakukan silaturahmi politik dan menyerap aspirasi warga.
“Setiap Sabtu dan Minggu saya gunakan untuk menyapa warga. Silaturahmi ini adalah kunci, bukan hanya untuk mengenalkan diri, tapi juga untuk mendengar langsung apa yang masyarakat butuhkan,” tegasnya.
Menurut Arya, mempertahankan kursi DPR RI untuk PPP di Dapil Jabar X sangat penting. Ia menilai, dibutuhkan figur yang memiliki semangat, pengalaman, dan elektabilitas yang sudah teruji.
“Insya Allah, mempertahankan kursi itu lebih realistis dengan figur yang sudah punya rekam jejak dan jaringan. Kita harus amankan basis suara ini agar tetap memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Arya.
Dengan semangat membangun daerah kelahiran dan pengalaman organisasi tingkat pusat, Arya menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekadar ambisi politik, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian nyata kepada Kuningan.
