“Malamnya mengecek ke Margabakti karena ada info kambing dimangsa hewan. Eh, besok paginya Ia sendiri yang justru menjadi korban. Tiga kambingnya mati semua, seperti diterkam hewan liar,” tutur Ahmad Sasmita (36) saudara Adi, Sabtu (26/7).
Adi merupakan seorang ayah dari tiga anaknya. Anak yang paling kecil masih sekolah tingkat menengah, yang kedua sedang kuliah, dan anak pertama baru saja lulus kuliah. Memelihara kambing, meski paparon, merupakan alternatif, jika suatu waktu butuh uang mendadak untuk pendidikan anaknya.
“Selain ke sawah, sehari-harinya kerja malen, buruh ngangkut kayu. Dan di desa tercatat sebagai Linmas,” tutur Ahmad.
Tiga kambing yang dimangsa hewan tersebut diperkirakan senilai Rp.9 jutaan. Angka yang sangat besar bagi rakyat biasa, apalagi untuk mencapai itu memburuhkan waktu bertahun-tahun. Karena musibah itu, ia kehilangan tiga hal, harapan, ketenangan, dan keamanan.
“Belum ada solusi sampai saat ini,” pungkas Ahmad. (Ceng)