Pangeran Arya bukan hanya arsitek budaya, tetapi juga penulis kitab sejarah penting “Purwaka Caruban Nagari” yang selesai disusun tahun 1720. Lewat tangannya,
Gua Sunyaragi tak hanya menjadi bangunan fisik, tapi juga prasasti spiritual dan budaya yang hidup hingga kini.
Daya Tarik Mistis dan Wisata Edukatif
Bagi para pelancong, Gua Sunyaragi menawarkan dua hal: keindahan dan misteri. Beberapa sudutnya dipercaya memiliki energi spiritual, dan tak sedikit yang menyebut tempat ini keramat.
Di masa lalu, beberapa tokoh penting datang ke sini untuk bersemedi, mencari petunjuk, hingga menyusun langkah hidup.
Kini, Gua Sunyaragi menjadi destinasi wisata budaya dan edukasi sejarah. Dikelola dengan sentuhan modern tanpa menghilangkan esensi lamanya, kompleks ini menjadi saksi bisu betapa Cirebon adalah simpul sejarah Nusantara.
Mengunjungi Gua Sunyaragi bukan hanya soal melihat batu dan air. Ini adalah perjalanan ke dalam jiwa masa lalu, memahami bagaimana para leluhur menjadikan ruang fisik sebagai media spiritual.
Di antara karang-karang yang terdiam itu, tersimpan ribuan doa, harapan, dan cerita. Dan siapa tahu, di keheningan itulah kita bisa menemukan diri sendiri.(Beng).
Sumber ; cirebonkota.go.id