KUNINGAN – Momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi ruang refleksi bagi berbagai elemen bangsa, termasuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kuningan.
Menurut organisasi mahasiswa yang dikenal dengan gerakan moral dan intelektual ini, kemerdekaan bukan sekadar seremonial yang dirayakan dengan upacara, lomba, atau simbol-simbol heroik, tetapi harus dimaknai dengan amanah besar untuk terus berjuang menghadirkan perubahan nyata bagi bangsa.
Ahmad Ali Ramadhan selaku Ketua KAMMI Kuningan menerangkan, makna merdeka tidak cukup hanya diperingati secara seremonial. Merdeka, katanya, adalah keberanian melawan segala bentuk ketidakadilan yang masih mengikat bangsa, mulai dari praktik korupsi hingga kesenjangan sosial yang melemahkan rakyat.
“Sebagai kesatuan aksi, KAMMI hadir untuk menghimpun potensi mahasiswa Muslim, mengubah keresahan menjadi gerakan, serta menjadikan mahasiswa sebagai lahirnya solusi,” ujarnya, (17/8).
Lebih lanjut, ia menekankan, KAMMI Kuningan memandang kemerdekaan sejati sebagai aksi kolektif yang menyalakan harapan, membangkitkan keberanian, dan mengantarkan bangsa menuju puncak peradaban.
Bersama semangat itu, kader KAMMI terus berupaya mengokohkan diri sebagai Muslim Negarawan, sosok pemimpin muda yang beriman teguh, berilmu luas, berintegritas tinggi, visioner, serta siap turun tangan untuk menggerakkan perubahan.
“Harapan kami sederhana, yakni menghadirkan Indonesia yang lebih baik, lebih berdaulat, dan lebih bermartabat di tengah berbagai persoalan yang membelit. Inilah bentuk nyata dari memaknai kemerdekaan,” pungkasnya. (Icu)
