Bagi Dian Rachmat Yanuar, kehadiran tempat seperti D’Jons Pool adalah angin segar bagi ekosistem olahraga di Kuningan. Ia ingin menghapus stigma negatif yang selama ini melekat pada biliar sebagai sekadar hiburan malam atau tempat nongkrong yang kurang produktif.
“Biliar adalah olahraga yang melatih fokus, ketenangan, dan sportivitas tinggi. Dengan fasilitas yang mumpuni, saya berharap akan lahir atlet potensial yang bisa membawa nama Kuningan ke level nasional maupun internasional,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah mendukung penuh inisiatif usaha yang mampu membuka lapangan kerja sekaligus mendorong ekonomi kreatif.
Senada dengan Bupati, Dede Susanto selaku panitia penyelenggara menjamin bahwa turnamen ini berjalan secara profesional tanpa ada intervensi meskipun melibatkan keluarga pejabat. Dari 300 peserta yang mendaftar, semua melewati sistem pertandingan yang sama.
“Tidak ada perlakuan khusus. Sistemnya terbuka dan adil. Animo luar biasa ini membuktikan biliar sudah diterima sebagai olahraga prestasi yang serius,” kata Dede.
Turnamen ini ditutup dengan podium juara yang cukup merata, Aska (D’Jons Pool) sebagai juara pertama, Reno (Adam Cue) sebagai runner-up, serta Eko (Cirebon) dan Alfarand (Sport Billiard) yang mengisi posisi semifinalis. Kemenangan Aska di usia remaja ini seolah mengirimkan pesan kuat: bahwa di tangan generasi baru, biliar Kuningan sedang bersiap untuk “melesat” lebih jauh. (ali)
