KUNINGAN — Pemerintah Kabupaten Kuningan terus bergerak menekan angka perundungan di kalangan remaja. Melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) yang berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, program Pelatihan Duta Anti-Bullying resmi digelar, Senin lalu, di Ballroom Grage Sangkan Hotel & Spa.
Pelatihan dibuka langsung oleh Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, dan diikuti oleh 120 pelajar dan influencer muda dari berbagai SMA sederajat se-Kabupaten Kuningan, yang lolos seleksi dari lebih dari 300 pendaftar.
“Generasi unggul bukan hanya cerdas, tapi juga bermoral tinggi dan menghargai sesama. Mari kita jadikan ini sebagai gerakan nyata untuk mewujudkan Kuningan zero bullying,” ujar Iip dalam sambutannya.
Cerdas, Berintegritas, dan Melek Digital
Kepala Disporapar Kuningan, Carlan, yang akrab disapa Elon, menyebut program ini dirancang untuk melahirkan figur muda yang tidak hanya sadar pentingnya menghentikan bullying, tapi juga mampu menjadi agen perubahan lewat media sosial.
“Ada tiga aspek penilaian: kecerdasan akademis, integritas kepribadian, dan kemampuan membuat konten digital. Mereka inilah yang akan jadi wajah perubahan,” jelasnya.
Para peserta akan mendapatkan pembekalan intensif dari empat narasumber terkait jenis-jenis bullying, dampaknya, hingga hukum dan kebijakan perlindungan anak.
Mimpi Kuningan Tanpa Bullying
Rangkaian pelatihan ditutup dengan pemakaian jaket rompi kepada peserta oleh Pj Bupati sebagai simbol pengukuhan Duta Anti-Bullying Kuningan.
Iip berharap para duta ini bukan hanya menjadi simbol kampanye, tapi juga penggerak nyata di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Mulai dari diri sendiri. Gunakan kata-kata yang baik, hormati perbedaan, dan perlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan,” pesan Iip. (ali)
