KUNINGAN – Gelombang mutasi besar-besaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan segera bergulir menjelang akhir tahun 2025. Perombakan yang mencakup pejabat eselon II, III, hingga IV ini bukan hanya rutinitas birokrasi, melainkan sinyal kuat konsolidasi kekuasaan pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Dian Rachmat Yanuar dan Tuti Andriani, pasca-kemenangan di Pilkada 27 November 2024 lalu.
Mutasi kali ini diprediksi akan menyentuh “gerbong” besar pejabat struktural. Skala pergeseran ini dinilai sebagai upaya strategis membangun tim kerja yang solid dan seirama dalam satu komando demi mempercepat realisasi visi dan misi pemerintahan baru yang telah dijanjikan kepada publik.
Langkah penataan ulang struktur oleh kepala daerah baru memang hal lumrah. Namun, pengamat kebijakan di Kuningan, Sujarwo atau yang akrab disapa Mang Ewo mengingatkan agar mutasi ini dilakukan dengan pertimbangan matang berdasarkan kapasitas, bukan hanya kedekatan emosional pasca-kontestasi.
Mang Ewo memandang nuansa politis dalam mutasi pasca-Pilkada adalah sesuatu yang logis karena kepala daerah terpilih merupakan produk politik. Namun, ia memberikan catatan kritis agar aroma “balas budi” kepada tim sukses atau “balas dendam” terhadap pihak yang berseberangan tidak mendominasi keputusan bupati.

1 comment
Situs Scam Indonesia, judi scam anak kampang