KUNINGAN — Ratusan anggota Paguyuban Baroedak Silat Sekolah (PBSS) Kuningan memadati GOR SMAN 1 Jalaksana untuk mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) tahap pertama. Para pesilat muda dari berbagai satuan latihan (satlat) diuji kemampuan gerak jurus, mulai dari gerakan dasar hingga jurus khas perguruan.
Tak hanya unjuk fisik, UKT ini juga menjadi ajang pembentukan karakter pesilat sejati. Mereka yang lolos akan mengikuti ujian pencarian sabuk pada 11–12 Agustus mendatang.
“Alhamdulillah pengujian tahap pertama berjalan lancar. Semangat para peserta luar biasa,” kata Taofik Septiyana, Ketua Panitia UKT PBSS Kuningan, didampingi Sekretaris Siska Sutrisliani dan Bendahara Rina Hardiyanti, Sabtu (29/7).
Peserta UKT berasal dari berbagai satlat, antara lain SMAN 3 Kuningan, SMKN 1 Kuningan, SMPN 1 Luragung, Ciporang, SMAN 1 Lebakwangi, SMAN 1 Jalaksana, MI Kramatmulya, dan MTs Aruhama, serta komunitas lainnya. Penilaian dilakukan secara ketat oleh tim penguji perguruan, disesuaikan dengan tingkat sabuk dari taruna hingga madya.
Ujian Tak Sekadar Fisik
Tahap kedua nanti akan menyentuh aspek mental dan pemahaman sejarah perguruan. Materi yang akan diujikan mencakup sejarah berdirinya PBSS, makna lambang, janji anggota, Mars PBSS, hingga latihan kepemimpinan dan tanggung jawab sosial.
“Ini bukan sekadar naik sabuk. Ini pembentukan karakter. Seorang pesilat PBSS tak hanya kuat fisik, tapi juga tangguh mental dan rendah hati,” ujar Taofik.
Dari Kuningan Menjalar ke Kalimantan
Guru Besar PBSS Kuningan, Iyan Irwandi, menekankan bahwa UKT bukan hanya proses teknis, tetapi bagian dari perjalanan spiritual seorang pesilat. Ia menegaskan bahwa nilai-nilai PBSS harus tercermin dalam keseharian anggotanya.
“Semakin tinggi sabuk, semakin bijak sikapnya. PBSS tak melahirkan petarung jalanan, tapi pendekar berprestasi yang santun, berbakti pada orang tua, dan menjunjung etika,” kata Iyan.
Ia juga mengungkapkan bahwa PBSS telah menjangkau daerah luar Kuningan. Satlat PBSS pernah hadir hingga Sengayam, Kalimantan Selatan, dan Banten, meski satlat Banten kini vakum seiring kembalinya pelatih ke Kuningan.
Pembinaan Berkelanjutan
UKT PBSS digelar rutin setiap enam bulan sekali dengan lokasi bergilir. Selain menjadi sarana evaluasi teknik dan fisik, UKT juga merupakan ajang kaderisasi pelatih dan pengurus.
Dengan semangat kebersamaan dan kedisiplinan yang terus dipupuk, PBSS Kuningan membuktikan bahwa pencak silat bukan hanya seni bela diri — tetapi juga wahana pendidikan karakter generasi muda Kuningan.
