Cikalpedia
Ragam

Saran Kepala UPT Damkar Supaya King Kobra Tidak Masuk Rumah

Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, Andri Arga Kusumah // poto radioqu.com

KUNINGAN – Temuan ular jenis King Kobra hampir 4 meter yang masuk ke dapur warga di Karamatwangi dan kasus serupa di desa-desa lainnya tidak boleh dipandang sebelah mata. Penomena itu sangat membahayakan, apalagi jika di rumah ada anak kecil.

Masyarakat Kuningan beruntung mempunyai petugas Damkar yang siap siaga mengevakuasi setiap laporan warga, termasuk saat berhadapan dengan hewan berbahaya. Meski taruhannya nyawa, petugas Damkar selalu terdepan dan memastikan warga Kuningan terbebas dari kemungkinan-kemungkinan buruk.

Sebagai warga yang cerdas dan bertanggung jawab, tidak semestinya setiap persoalan, termasuk temuan ular masuk rumah, dilimpahkan kepada petugas Damkar Kuningan. Kecuali kondisi sangat berbahaya dan tidak bisa diselesaikan sendiri. Karena itu, supaya hal menakutkan terjadi, sudah seyogyanya masyarakat sadar bagaimana mencegahnya.

Kepada Cikalpedia.id, Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, Andri Arga Kusumah, memberikan saran supaya terhindar dari kunjungan hewan berbisa tersebut. Menurutnya, supaya ular tidak masuk rumah, setiap keluarga harus rajin menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Bersihkan semak-semak, rumput yang tinggi, sampah, dan tumpukan kayu, batu bata, atau barang bekas lainnya.

“Semak-semak, rumput tinggi, tumpukan kayu, batu bata, daun kering atau barang bekas sejenisnya adalah tempat favorit ular. Harus rutin dibersihkan,” tutur Andri, Sabtu (9/8)

Selain itu, menurutnya, pihak keluarga juga harus menghindari kebiasaan menumpukan barang di halaman atau garasi rumah. Usahakan menutup setiap celah dan lubang masuk semisal salurn air, ventilasi, celah bawah pintu, termasuk retakkan tembok.

“Pasang atau gunakan kawat kasa pada ventilasi dan lubang pembuangan air. Pasang door sweep atau pengganjal karet di bawah pintu. Insyaallah aman,” tuturnya.

Kemudian, pihak keluarga juga harus mengurangi atau membasmi sumber makanan ular di dalam dan sekitar rumah. Menurutnya, ular tertarik ke rumah karena ada hewan pengerat seperti tikus, katak, atau burung kecil. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memastikan rumah bebas tikus, menyimpan makanan di tempat yang rapat, dan tidak membuang sampah sembarangan.

Baca Juga :  Pendaftaran Pasanggiri Mojang Jajaka Kuningan 2025 Resmi Dibuka

“Bisa dengan menutup tempat penyimpanan makanan hewan peliharaan, atau menggunakan pengusir ular alami dengan cara menaburkan belerang (sulfur), kapur barus, atau bubuk serai wangi di sekitar rumah. Ular tidak suka bau tajam,” ungkapnya.

Selain cara-cara tersebut, mengusir ular secara alami juga bisa dilakukan dengan menanam tanaman pengusir ular seperti serai wangi, bawang putih, atau sambung nyawa di pekarangan. Kemudian, pelihara juga hewan yang bisa mengusir ular seperti ayam, bebek, atau kucing.

“Ayam, bebek dan kucing dikenal dapat membantu mengurangi populasi ular dan hewan kecil lain yang menjadi mangsa ular,” tuturnya.

Andri juga mengingatkan supaya masyarakat waspada di musim hujan dan pancaroba. Menurutnya, ular lebih aktif saat musim hujan dan pancaroba karena mereka mencari tempat hangat dan kering. Ia juga menyarankan supaya rutin memeriksa sepatu, tumpukan pakaian, atau barang sebelum digunakan, terutama jika diletakkan di luar rumah, garasi, atau gudang.

“Adakan juga kerja bakti rutin untuk membersihkan lingkungan. Jika memungkinkan, undang kami, petugas damkar, atau komunitas reptil untuk sosialisasi penanganan ular,” pungkasnya. (Ceng)

Related posts

Mau Cuan Dari Rumah, Buruan Daftar Pelatihan Ini

Cikal

Laga Futsal Ibu-Ibu RT 07 vs RT 08, Tawa Pecah di HUT RI ke-80

Alvaro

Lara Seorang Guru Dibalik Tagline “Kuningan Melesat”

Ceng Pandi

Leave a Comment